ALAMSYAH029

Agrowisata Eptilu Garut

October 28, 2018 Admin 0

<h2 style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit; font-size: large;">Sensasi Petik Sendiri dan Ngaliwet di Tengah Perkebunan Jeruk </span></h2>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><iframe allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/sKm8RAb9dtE?controls=0" width="560"></iframe></span></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Memasuki kebun dan memetik jeruk seakan mengenang masa
kecil penulis yang sering menghabiskan waktu bermain di kebun jeruk, karena
ayah seorang petani jeruk; beragam varietas jeruk ada di kebun, setidaknya ada
4 varietas yang ditanam saat itu; Keprok (jeruk Garut), Siem, Konde, dan Jeruk
Purut. Sebelum akhirnya, semua pohon jeruk di lahan seluas 120 tumbak tumbang
karena terjangkit virus pada tahun 1987 yang disebabkan semburan abu Gunung
Galunggung tahun 1982. Sejak itu perkembangannya terhambat, Jeruk Garut pun
tidak terdengar lagi gaungnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSjncBEckgP88afxd3pmW0W8gX0YMzMpaDOIoUVC25vNSCsTffwguxGmDGcZUwHv3esFFSNkv5Qzb1UefY97Yr6kWn0IcL1Sv4bi5NoV5NHyHk-wqAeQHeNvqAeyKKcERM_CWoZEBHZSA/s1600/58944682-e0d0-4919-9588-e59aceb92ab3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="593" data-original-width="1214" height="152" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSjncBEckgP88afxd3pmW0W8gX0YMzMpaDOIoUVC25vNSCsTffwguxGmDGcZUwHv3esFFSNkv5Qzb1UefY97Yr6kWn0IcL1Sv4bi5NoV5NHyHk-wqAeQHeNvqAeyKKcERM_CWoZEBHZSA/s320/58944682-e0d0-4919-9588-e59aceb92ab3.jpg" width="320" /></a><span style="font-family: inherit;">Pada puluhan tahun silam atau setidaknya 30-an tahun
yang lalu, jeruk merupakan salah satu ikon kabupaten Garut yang dijadikan produk
unggulan, dan menjadi salah satu unsur penyusun lambang pada logo pemerintahan.
Garut pada masa itu menjadi kota penghasil jeruk dengan jumlah tanaman mencapai
1,3 juta pohon, seperti ditulis oleh situs Pemerintah Kabupaten Garut
(garutkab.go.id).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Pada tahun 1999, setelah karam hampir 17 tahun,
pemerintah Kabupaten Garut mencanangkan kembali agar jeruk menjadi produk
unggulan dan menjadi salah satu subsektor tanaman pertanian karena prospektif
dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Pada tahun ke-4, seperti ditulis oleh
garutkab.go.id, pada masa penanaman, 500 pohon jeruk bisa menghasilkan
keuntungan hingga 39 juta.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Hal inilah yang dilakukan oleh H. Dikdik terhadap
kebun sayurnya seluas 1,2 hektar, disulap menjadi 800 pohon jeruk sejak 3,5
tahun yang lalu. Eptilu—nama kebun jeruknya, digagas oleh seorang petani sayur
tersebut bersama anaknya Rizal Fahreza sebagai pengembang, dan Akhmad seorang
peneliti. Eptilu sendiri merupakan akronim dari Fresh From Farm yang
menyesuaikan dengan lidah orang Garut, umumnya orang Sunda—F3 menjadi eptilu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Sejak Pebruari 2017, Eptilu tidak hanya memproduksi
jeruk Siem yang dikawinkan dengan Jeruk Garut, juga membuka wisata edukasi
Petik Jeruk. Wisata Edukasi ini berkonsep seperti nama kebunnya Eptilu—Fresh
From Farm, bisa dinikmati langsung buah jeruk selagi masih segar karena baru
dipetik dari pohonnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Dasep, sang pengelola, menjadi penggagas wisata
edukasi petik jeruk setelah mengambil pelajaran dari tiga kali penyelenggaraan
event Nyaneut Festival yang diselenggarakan 3 tahun berturut-turut sejak 2014.
Melalui wisata edukasi ini, pengunjung juga bisa menikmati panganan khas
Priangan Timur seperti Teh Nyaneut/ teh Kejek, ubi, singkong, ganyong, talas,
kremes, bandrek, bajigur, atau kopi khas Garut. Setelah memetik jeruk,
pengunjung bisa mampir ke Saung Nyaneut yang berada di area kebun. Saung ini
menjadi pusat interaksi antara pengelola dan pengunjung dengan bangunan saung
paling luas. Di saung ini, pengunjung bisa membeli oleh-oleh cangkir dan piring
anyaman dari bambu yang langsung dibuat di area kebun.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Edukasi Petik Jeruk</span></span></h4>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiin6McYQzsucNyFxqFkIV3vG2HAJjrWdS5iRiw691Nzx4x_0SbSPbbQoCiJPZPAHfmsDETfE3YIPpKqiTdprhLN0j7DuJGXZaML-MYgZdhIXHPMsEiAa6qLHEVVpJQKKZoSM78lVuoyt0/s1600/20170122IMG-20170122-WA0015.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiin6McYQzsucNyFxqFkIV3vG2HAJjrWdS5iRiw691Nzx4x_0SbSPbbQoCiJPZPAHfmsDETfE3YIPpKqiTdprhLN0j7DuJGXZaML-MYgZdhIXHPMsEiAa6qLHEVVpJQKKZoSM78lVuoyt0/s320/20170122IMG-20170122-WA0015.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Memetik jeruk yang benar adalah dengan meninggalkan
batang pada buah jeruk, sehingga kulit jeruk tidak menempel pada pohon jeruk.
Menurut Dasep, cara memetik yang benar adalah dengan memotong dan meninggalkan
batangnya sepanjang dua centimeter pada buahnya. Cara memetiknya pun bukan
dengan dipetik menggunakan tangan, tetapi dipotong menggunakan gunting. Dengan
begitu, pohon jeruk akan terhindar dari jamur. Karena jika kulit jeruk masih
menempel pada batang, pohonnya akan terkena jamur dan mengganggu sistem imun
pohon. Jika jeruk sudah terkena jamur biasanya akan mengganggu dan menghambat
proses pembuahannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Oleh karena itu, setiap rombongan pengunjung akan
didampingi oleh seorang guide untuk menunjukan cara memetik yang benar. Selain
untuk menunjukan area mana saja yang boleh dipetik buahnya. Karena tidak semua
pohon bisa dipetik, agar jeruknya tidak habis dalam satu waktu. Ini menjadi
salah satu taktik dari pengelola, walaupun bukan musimnya, pengunjung tetap
bisa menikmati wisata petik jeruk.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Pengelola menerapkan disiplin dalam pemetikannya,
sehingga berdampak hasil yang maksimal. Pohon jeruk yang berumur 3,5 tahun
tersebut, selama satu tahun terakhir sejak panen pertama pada Bulan Juni 2016
terus berbuah sepanjang bulan hingga Juni 2017. Proses pembuahan kembali
setelah masa petik oleh pengunjung ditunjukan oleh Haji Dikdik selaku pemilik
yang hadir di area wisata. Tunas-tunas yang tumbuh pasca petik menjadi ciri
jika pohon jeruk yang ditanamnya berbuah sepanjang masa. Proses tumbuh tunas
ini dialami oleh semua pohon jeruk yang telah dipetik. Padahal jeruk merupakan
tanaman musiman. Yang akan berbuah pada musim/ bulan tertentu saja seperti halnya
rambutan atau mangga. Pengelola pun tidak kehilangan muka jika setiap harinya
pengunjung terus berdatangan untuk merasakan jeruk <i>fresh from farm.</i><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Untuk edukasi wisata petik ini, Dasep membedakan dua
jenis pengunjung, yaitu pengunjung umum atau keluarga dan jenis wisatawan dari
perguruan tinggi khususnya dari program studi pertanian. Untuk pengunjung umum,
edukasi hanya sebatas pada cara pemetikan yang benar. Sedangkan untuk
pengunjung dari perguruan tinggi atau yang berniat observasi, edukasi dilakukan
secara mendalam; cara okulasi, penanaman, pengetahuan tentang varietas jeruk,
pengetahuan tentang hama atau virus jeruk dan lain sebagainya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Untuk petik jeruk, pengunjung hanya diperbolehkan
memetik seberat 1 kg/ orang. Pengelola akan membekali keranjang dan gunting dan
di arahkan ke area yang boleh dipetik.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Makan Liwet di Kebun Jeruk</span></span></h4>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5kwWGlRQn6BcFmRh1YP48ubkTkYVjQ94TFOnLfQ0HsWfj4ZTjav2g3DA9rcldkB5yq15vauSmt6OM-c9pvUvfY4Ri63YYbxgWWk7w-sVD-pvD5K89o9H_1BqsQovbSMLSS60MeGLmDiw/s1600/images+%25284%2529.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" data-original-height="184" data-original-width="273" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5kwWGlRQn6BcFmRh1YP48ubkTkYVjQ94TFOnLfQ0HsWfj4ZTjav2g3DA9rcldkB5yq15vauSmt6OM-c9pvUvfY4Ri63YYbxgWWk7w-sVD-pvD5K89o9H_1BqsQovbSMLSS60MeGLmDiw/s1600/images+%25284%2529.jpg" /></a></div>
<div>
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Setelah buka pada bulan pertama dan langsung diliput
oleh salah satu televisi swasta nasional, peminat wisata petik jeruk ternyata
banyak yang berasal dari luar Garut khususnya Bandung, jakarta dan sekitarnya.
Yang awalnya hanya petik jeruk sambil ngemil panganan khas, ternyata pengunjung
juga banyak yang menanyakan makanan berat. Dengan konsep manajamen keluarga,
akhirnya sang Ibu ikut terjun sebagai juru masak.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Makanan berat yang disediakan adalah masakan khas
sunda yaitu nasi liwet, gepuk, dendeng, ayam goreng, ikan goreng, tumis-tumisan
diantaranya kangkung dan genjer, juga goreng petai, jengkol, asin peda, jambal
roti, dan lainnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Setelah pengunjung menikmati hijaunya kebun dan
memilih milah jeruk yang paling segar untuk dipetik. Pengunjung beristirahat di
saung sambil menikmati Nasi Liwet dengan segala jenis lauknya. Oleh karena itu,
karena konsepnya wisata keluarga, ada batas maksimal agar pengunjung bisa
menikmati wisata ini, yaitu minimal 5 orang. Hal ini menyesuaikan dengan luas
saung yang disediakan pengelola.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Jika pembaca pernah menyaksikan/ menonton Nyaneut
Festival (tulisannya pernah dimuat di Pikiran Rakyat edisi 6 Januari 2016),
nasi liwet ini pernah dinikmati oleh pengunjung. Dengan khas taburan kentang
dan teri medannya yang terasa gurih. Setelah bercape-cape memetik jeruk,
pengunjung bisa dengan lahap menyantap liwet khas Nyaneut tersebut. Ayam Goreng
dan Sambal khas Nyaneut menambah selera makan penulis. Apalagi jika lauknya
diganti goreng ikan mas atau nila yang khas dari kolam ikan Cikajang hmm tentu
akan menambah selera.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Sebelum makan kita cicipi terlebih dahulu jeruk Garut
yang fresh from farm, agar memenuhi sunah Nabi, selesai makan juga cuci
mulutnya dengan rasa manis jeruk yang ada asam-asamnya. Segar jeruknya,
pemandangannya, juga alamnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Wisata Berbasis Pemberdayaan</span></span></h4>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Sejak Festival Nyaneut pertama, Dasep yang aktif di
Asgar Muda, sudah memiliki konsep visi pemberdayaan. Usaha pertama yang
dijalaninya saat itu adalah anyaman yang dibuat dari akar wangi. Banyaknya
limbah di sekitar Randu Kurung Samarang dan Bayongbong menginspirasinya membuat
handmade dari akar wangi seperti berbagai macam tas untuk keperluan wanita. Ia
memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di sekitar limbah tersebut. Mereka diajari
bagaimana menganyam, diberikan alat dan bahannya lalu hasilnya dipasarkan oleh
Dasep.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Walaupun tidak berlanjut dengan anyaman akar wanginya,
visi pemberdayaannya diterapkan pada penyelenggaraan festival nyaneut dan
Wisata Petik Buah Jeruk. Melalui Warung Nyaneut yang eksis di area kebun,
panganan ringan seperti disebutkan di atas termasuk piring anyaman dan cangkir
bambu merupakan hasil kreasi masyarakat Situ Gede Cigedug yang menjadi tempat
tinggal keluarga jebolan STT Tekstil tersebut.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Setelah sukses mendatangkan pengunjung sedikitnya
250-300 orang per hari pada masa liburan dan rata-rata 50 orang per hari pada
masa kerja. Dasep berencana mengintegrasikan Kebun Jeruk milik ayahnya dengan
pemberdayaan warga. Tahun Depan, Kebun Jeruk Eptilu akan diperluas, selain di
wilayah Cikajang, juga di Wilayah Cigedug Bayongbong tepat di bawah kaki Gunung
Cikuray tempat Festival Nyaneut diselenggarakan. Kebun tersebut kini sedang
dipersiapkan agar bisa menjadi destinasi wisata petik jeruk. Sehingga pada masa
pelaksanaan festival, Kebun Jeruk Eptilu akan terintegrasi dengan kegiatan
Nyaneut Festival.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Lokasi dan Biaya<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><i><b>Bagaimana agar pengunjung dapat menikmati wisata petik
jeruk dan makan liwet di area kebun jeruk? Berapa biayanya? Dan menggunakan
kendaraan apa agar bisa sampai ke lokasi?</b></i><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Kebun Eptilu berada di kawasan Cikajang-Garut, sekitar
30 km dari Garut Kota atau sekitar 45 menit perjalanan menggunakan sepeda
motor. Jika menggunakan angkutan umum jurusan Terminal Guntur – Cikajang
ongkosnya Rp.10.000,- dengan waktu perjalanan kurang lebih satu jam.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Untuk rutenya, jika menggunakan kendaraan pribadi,
dari arah Bandung bisa melalui jalur normal yaitu dari arah Tarogong menuju
Jalan Otto Iskandar Dinata menuju Bayongbong dan lanjut ke Cikajang. Bisa juga
melalui jalur Jalan Tarogong-Samarang, dari arah Bandung kendaraan diarahkan ke
arah Tarogong-Samarang menuju Simpang dan menuju ke Cikajang.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Lokasi Kebun Jeruk Eptilu tepat berada di Kampung
Leuwi Lereng, berada tepat sebelum Panyingkiran Cikajang. Jika berangkat dari
daerah Garut posisinya berada di sebelah kiri Jalan. Di pinggir jalan menuju
kebun terdapat Plang Kebun Eptilu, Fresh From Farm. Seorang Bapak tua yang
berprofesi sebagai tukang parkir akan mengarahkan kendaraan pengunjung menuju
area kebun. Tempat parkir dikelola masyarakat setempat dengan karcis resmi dari
yayasan setempat sejumlah Rp.3.000 untuk kendaraan roda dua, sedangkan roda
empat membayar portal Rp. 10.000.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;">Sedangkan biaya petik jeruk per kilonya dihitung Rp.
20.000. Tidak ada biaya masuk. Saat memasuki kebun, ada petugas yang menyambut
dan mengarahkan ke kasir untuk pemesanan saung jika mau makan di saung.
Pemesanan tempat juga bisa dilakukan melalui Whatsapp pengelola.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 107%;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 107%;">Sedangkan untuk harga paket liwet yang terdiri dari
nasi liwet, ayam goreng, sambal, tahu, tempe mendoan, dan ikan asin peda merah
dihargai Rp.33.000 satu porsinya. Untuk tumis-tumisan dan goreng jengkol atau
petai harga rata-rata Rp.10.000,-. Jika dibandingkan dengan rumah makan sunda
lain, cukup murah apalagi dengan nasi liwet berporsi lapar, satu kastrol besar
cukup untuk 6-8 anggota keluarga.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 107%;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;"><span style="line-height: 107%;">ref : </span></span>pressreader</span><br />
<span style="font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<br />
<br />
<div>
<br /></div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>

<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8900144779232734" data-ad-format="fluid" data-ad-layout-key="-5n+cn+2-52+ec" data-ad-slot="7939603658" style="display: block;"></ins><script>
     (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>

Artikel Story Agrowisata Eptilu Garut

Sensasi Petik Sendiri dan Ngaliwet di Tengah Perkebunan Jeruk Memasuki kebun dan memetik jeruk seakan mengenang masa kecil penulis y...

Fatin - Salahkah Aku Terlalu Mencintaimu

October 28, 2018 Admin 0

<div style="background-color: white; box-sizing: inherit; line-height: 1.4; margin: 0px 0px 20px;">
</div>
<h2 style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: #111111;"><span style="font-weight: normal; text-transform: capitalize;">Fatin - Salahkah Aku Terlalu Mencintaimu</span></span></span></h2>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWWWwTpkvsnfPKkjf3Rpu_3s3ZvutIUMLkl3dA_UwPOINpJmON1TQoCNu0uk2PtI1-w10ThpVsYlT8pNStRPWKGj-tf77cDspwapkbNM3RwZPoTYjVwZfDXT1Qaa25TMLVpGtNZddPtUU/s1600/fatin-shidqia-jadi-salah-satu-penyanyi-asia-terbaik-180726g.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Fatin - Salahkah Aku Terlalu Mencintaimu" border="0" data-original-height="320" data-original-width="640" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWWWwTpkvsnfPKkjf3Rpu_3s3ZvutIUMLkl3dA_UwPOINpJmON1TQoCNu0uk2PtI1-w10ThpVsYlT8pNStRPWKGj-tf77cDspwapkbNM3RwZPoTYjVwZfDXT1Qaa25TMLVpGtNZddPtUU/s400/fatin-shidqia-jadi-salah-satu-penyanyi-asia-terbaik-180726g.jpg" title="Fatin - Salahkah Aku Terlalu Mencintaimu" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<iframe src="https://www.4shared.com/web/embed/audio/file/BhJwG_dEfi?type=MINI&widgetWidth=530&showArtwork=true&playlistHeight=0&widgetRid=355107425546" style="border: 0; height: 60px; margin: 0; overflow: hidden; width: 530px;"></iframe>

</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
lirik :<br />
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #111111; text-transform: capitalize;">Kutatap dua bola matamu.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<div>
<span style="color: #111111;"><span style="text-transform: capitalize;">Tersirat apa yang  kan terjadi.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #111111;"><span style="text-transform: capitalize;">Kau ingin pergi dariku.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #111111;"><span style="text-transform: capitalize;">Meninggalkan semua kenangan.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #111111;"><span style="text-transform: capitalize;">Menutup lembaran cerita. Oh sayangku...</span></span></div>
<div>
<span style="color: #111111;"><span style="text-transform: capitalize;">Aku tak mau... Ku tau semua akan berakhir.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #111111;"><span style="text-transform: capitalize;">Tapi ku tak rela lepaskanmu.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #111111;"><span style="text-transform: capitalize;">Kau tanya mengapa aku tak ingin pergi darimu.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #111111;"><span style="text-transform: capitalize;">Dan mulutku diam membisu...</span></span></div>
<div>
<span style="color: #111111;"><span style="text-transform: capitalize;"><br /></span></span></div>
<div>
<span style="color: #111111;"><span style="text-transform: capitalize;">Salahkah bila diriku terlalu mencintaimu.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #111111;"><span style="text-transform: capitalize;">Jangan tanyakan mengapa</span></span></div>
<div>
<span style="color: #111111;"><span style="text-transform: capitalize;">Karena aku tak tau.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #111111;"><span style="text-transform: capitalize;">Aku pun tak ingin bila</span></span></div>
<div>
<span style="color: #111111;"><span style="text-transform: capitalize;">kau pergi tinggalkan aku.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #111111;"><span style="text-transform: capitalize;">Masihkah ada hasratmu</span></span></div>
<div>
<span style="color: #111111;"><span style="text-transform: capitalize;">tuk mencintaiku lagi.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #111111;"><span style="text-transform: capitalize;">Apakah yang harus aku lakukan.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #111111;"><span style="text-transform: capitalize;">tuk menarik perhatianmu lagi...</span></span></div>
<div>
<span style="color: #111111;"><span style="text-transform: capitalize;">Walaupun harus</span></span></div>
<div>
<span style="color: #111111;"><span style="text-transform: capitalize;">Mengiba agar kau tetap disini.</span></span></div>
<div>
<span style="color: #111111;"><span style="text-transform: capitalize;">Lihat aku duhai sayangku...</span></span><br />
<span style="color: #111111;"><span style="text-transform: capitalize;"><br /></span></span>
<span style="color: #111111;"><span style="text-transform: capitalize;"><br /></span></span></div>
</div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>

<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-8900144779232734" data-ad-format="fluid" data-ad-layout-key="-5n+cn+2-52+ec" data-ad-slot="7939603658" style="display: block;"></ins><script>
     (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>

Musik Musik Cover Fatin - Salahkah Aku Terlalu Mencintaimu

Fatin - Salahkah Aku Terlalu Mencintaimu lirik : Kutatap dua bola matamu. Tersirat apa yang kan terjadi. Kau ingin...

Heboh Lagi, Pemuda 20 Tahun Nikahi Nenek 65 Tahun di Sulsel

October 26, 2018 Admin 0

<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444;"><span style="font-family: inherit;">Untuk kesekian kalinya, pernikahan beda generasi kembali menghebohkan Sulawesi Selatan. Beberapa hari belakangan, pernikahan yang terjadi di Desa Corowali, Kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidrap, ini ramai dibicarakan penduduk setempat.</span></div><div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444;"><span style="font-family: inherit;">Tak heran jika resepsi pernikahan Muhammad Idris (20) dan Inade (65) yang berlangsung Rabu, 24 Oktober 2018 kemarin ramai dikunjungi warga.</span></div><div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444;"><span style="font-family: inherit;">Usut punya usut, kisah cinta beda generasi ini bermula saat Idris bekerja sebagai tukang petik cengkih di kebun milik Inade. Inade sendiri dikenal sebagai orang yang memiliki kebun cengkih yang sangat luas di Kabupaten Luwu.</span></div><div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444;"><span style="font-family: inherit;">Meski beda generasi dan terpaut usia hingga 45 tahun, Inade mengaku rela dinikahi oleh Idris karena ia mencintai pemuda yang kini telah menjadi suami sahnya itu.</span></div><div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444;"><span style="font-family: inherit;">"Kami memang saling mencintai. Mungkin inilah yang dinamakan jodoh," ucap nenek yang ditinggal mati suaminya pada Februari 2015 lalu itu.</span></div><div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444;"></div><div class="article-content-body__item-media" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444; font-style: normal; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><br /><br /><figure class="read-page--photo-gallery--item" data-component-name="desktop:read-page:photo-gallery:item" data-component="desktop:read-page:photo-gallery:item" data-copy-link-url="https://www.liputan6.com/regional/read/3676118/heboh-lagi-pemuda-20-tahun-nikahi-nenek-65-tahun-di-sulsel" data-description="Foto: Istimewa" data-image="https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/4W-6iQ38PNRS7M6Fi13nTNHo7I4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2392103/original/085051900_1540443090-WhatsApp_Image_2018-10-25_at_11.43.20.jpeg" data-photo-gallery-page="2" data-photo-id="?photo=2392103" data-share-url="https://www.liputan6.com/regional/read/3676118/heboh-lagi-pemuda-20-tahun-nikahi-nenek-65-tahun-di-sulsel?photo=2392103" data-title="Pemuda Nikahi Nenek" id="gallery-image-2392103" style="box-sizing: border-box; clear: both; display: block; margin: 0px 0px 20px; padding: 0px;"><div class="read-page--photo-gallery--item__content js-gallery-content" style="background-color: #dddddd; box-sizing: border-box; overflow: hidden; position: relative;"></div></figure></div><span style="background-color: white; color: #393939; font-weight: 700;"><span style="font-family: inherit;">Pernikahan Dihadiri Pejabat</span></span><br /><span style="background-color: white; color: #393939; font-weight: 700;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span><br /><div><span style="font-family: inherit;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz81nsjuvww7RoSoBMlaayXH5l7iCgluhEsyT2x7o0bS2AK_pSDeGPqoTJmBTOosR_Zs5QMP_gZQHVs1ziVYXOil6uM-CVu86MlUa2d3wDh7rM3uTyDJ3vWKR0kwGnJokgkNoisWxoS1NP/s1600/Screenshot_2.jpg" /></span></div><div><div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">Saking membuat hebohnya, ribuan warga memadati tenda resepsi pernikahan Idris dan Inade ini. Tak hanya itu, sejumlah pejabat juga datang karena penasaran dengan pernikahan tersebut.</span></div><div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #444444;"><span style="font-family: inherit;">"Saya sampai penasaran ingin melihat. Kebetulan juga warga di desa ini dekat dengan saya, makanya dari Makassar langsung kesini," kata Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif, setelah menghadiri resepsi pernikahan Idris dan Inade.</span></div></div><div><br /></div>

Artikel Heboh Lagi, Pemuda 20 Tahun Nikahi Nenek 65 Tahun di Sulsel

Untuk kesekian kalinya, pernikahan beda generasi kembali menghebohkan Sulawesi Selatan. Beberapa hari belakangan, pernikahan yang terjadi di...

Masih Ingat Nenek 78 Tahun yang Nikahi Pemuda? Sekarang Lagi Hamil 7 Bulan Loh. . .

October 25, 2018 Admin 0

<span style="font-family: inherit;">Perasaan bahagia kini telah menyelimuti keluarga pasangan Ade Irawan dan Sanih.</span><br /><span style="font-family: inherit;">Suami istri yang terpaut usia cukup jauh ini kini tengah menanti kehadiran buah hatinya.</span><br /><span style="font-family: inherit;">Ade irawan diketahui merupakan seorang duda yang baru berusia 28 tahun, sementara Manih merupakan seorang janda yang usianya sudah menginjak 78 tahun.</span><br /><span style="font-family: inherit;">Kini, setelah hampir setahun menjalani kehidupan rumah tangga, mereka akan dikaruniai seorang anak.</span><br /><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">Sebelumnya, ada kisah menarik bagaimana mereka bertemu hingga akhirnya menikah.</span><br /><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">Berikut fakta-fakta menarik soal pernikahan duda dengan seorang nenek di Kampung Cipicung, RT 11/4 Desa Mekarsari, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor ini.</span><br /><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;"><b>1. Pesta Pernikahan Sederhana Tapi Viral</b></span><br /><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-CFD1l_gZcx8Dd1Jhw56IADYMZjD3WNLFzkz3uOHYYoCPgTj67NDRfqL23fes01YAGl1RvFF4KkP0_8uW2nX-o3O_3VA1ZZYqB4BNC4oj2-NWHCuyHRDZLl2ndo_vDj_5P4MCES7MRp-U/s1600/Screenshot_1.jpg" /><br /><br /><span style="font-family: inherit;">Diketahui pasangan ini menikah pada Minggu (24/9/2017) di kediamannya di Kampung Cipicung, Desa Mekarsari, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.</span><br /><span style="font-family: inherit;">Sanih yang merupakan janda tua itu dipersunting oleh Ade yang usianya terpaut sangat jauh dengannya.</span><br /><span style="font-family: inherit;">Pernikahan mereka yang beda usia 50 tahun ini membuat cukup geger warga sekitar.</span><br /><span style="font-family: inherit;">Tak hanya itu, kabar pernikahan mereka berdua pun tersiar di media sosial dan menjadi viral.</span><br /><span style="font-family: inherit;">Saat resepsi pernikahan, tidak sedikit dari warga yang berselfi dengan kedua mempelai.</span><br /><span style="font-family: inherit;">Pernikahan keduanya digelar secara sederhana. </span><br /><span style="font-family: inherit;">Tak ada pelaminan mewah.</span><br /><span style="font-family: inherit;">Keduanya duduk di sebuah sofa merah. </span><span style="font-family: inherit;">Ade Irawan mengenakan jas hitam dengan peci sedangkan istrinya memakai gamis hijau dan hijab warna kuning.</span><br /><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">Selamat ya, semoga pernikahannya langgeng.</span><br /><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;"><b>2. Tak Banyak Menuntut</b></span><br /><span style="font-family: inherit;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinYfKGXrPZghgSv9xfonGU_rb1W4jJ0214DKjx7ourXRsOJPSvxASTbuR9LIGIaFMpmxFatEA77owAbyvSyasuMpvMZth9HrMJ_prkuBwpl3l0neqQ6FL6Ir6Gx3UNVA4ZjL5M6DydETCp/s1600/Screenshot_3.jpg" /></span><br /><span style="font-family: inherit;">Ada alasan kuat mengapa Ade ingin menikahi janda 78 tahun itu. </span><span style="font-family: inherit;">Ade mengaku pernah merajut pernikahan dengan wanita sebayanya.  </span><span style="font-family: inherit;">Namun, sempat gagal lantaran ia merasa dituntut banyak oleh istrinya terdahulu terutama urusan ekonomi yang membuatnya merasa cukup diberatkan karena hanya bekerja serabutan.  </span><span style="font-family: inherit;">"Pernikahan saya yang kedua ini sudah kehendak Allah, saya niatknya ibadah untuk berumahtangga," kata dia</span><br /><span style="font-family: inherit;">Ia berharap, Sanih tidak menuntut banyak dari wanita yang usianya terpaut jauh dengannya itu.</span><br /><span style="font-family: inherit;">"Saya cinta sama istri saya," kata lelaki yang memberikan mas kawin seperangkat alat sholat itu.</span><br /><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;"><b>3. Sanih Ingin Sehidup Semati dengan Suami Baru</b></span><br /><span style="font-family: inherit;"><b><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjT6tTcqP4oh0RElyp67QnbZTWBWlEaURN6opPeKMKSOn0R7-9gmuoQ20GHDua4T0lpLyB5byFVhWb8hqkbDiB9UqwIGHA_JpPI3HFflN-yWQhw6eKKC1n7Fc0g9vbpv-OMMznZR9NJWiM8/s1600/Screenshot_4.jpg" /></b></span><br /><span style="font-family: inherit;">Setelah lama menjanda, Sanih mengakui senang bisa hidup bersama seseorang yang dicintainya.</span><br /><span style="font-family: inherit;">Sanih yang sudah menjanda dua kali ini berharap agar rumah tangganya langgeng sampai maut memisahkannya.</span><br /><span style="font-family: inherit;">ia pun berdoa agar bisa memiliki keturunan dari pernikahan dengan Ade. </span><span style="font-family: inherit;">"Semoga diridhoi Allah dan berharap punya keturunan," katanya. </span><br /><span style="font-family: inherit;">Banyak warga yang sengaja datang untuk melihat momen pernikahan yang terbilang langka itu.</span><br /><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;"><b>4. Doa Memiliki Anak Terkabul</b></span><br /><span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;"> Doa yang ia panjatkan tahun lalu akhirnya terkabul.</span><span style="font-family: inherit;">Sanih kini tengah mengandung anak pertamanya.</span><br /><span style="font-family: inherit;">Ade mengatakan, dirinya baru mengetahui kehamilan Manih setelah dirinya membawa Istrinya ke bidan.</span><br /><span style="font-family: inherit;">Saat itu, Ade merasa heran terhadap Manih yang tiba-tiba sering mual.</span><br /><span style="font-family: inherit;">"Pas diperiksa ke bidan ternyata ada istri saya sedang hamil, dan udah tiga bulan," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Senin (11/6/2018).</span><br /><span style="font-family: inherit;">Ia pun mengungkapkan bahwa saat ini usia kehamilan Manih sudah memasuki bulan ke tujuh.</span><br /><span style="font-family: inherit;">"Iya sudah tujuh bulan, sejauh ini ke bidan sudah periksa tiga kali, kemudian ke paraji juga sudah tiga kali," ungkapnya.</span><br /><span style="font-family: inherit;">Lebih jauh dia mengatakan, sebelumnya Sanih belum pernah memiliki anak dari dua pernikahan sebelumnya.</span><br /><span style="font-family: inherit;">"Sebelumnya sudah menikah dua kali belum punya anak, pas sama saya baru hamil," terangnya.</span><br /><span style="font-family: inherit;">Ade yang bekerja serabutan itu pun mengaku sangat bersyukur atas kehamilan anak pertamanya dari Manih.</span><br /><span style="font-family: inherit;">"Alhamdulillah saya minta doanya semoga nanti lahirannya lancar, semoga rezekinya juga ada untuk lahiran nanti," pungkasnya.</span><br /><br />

Artikel Masih Ingat Nenek 78 Tahun yang Nikahi Pemuda? Sekarang Lagi Hamil 7 Bulan Loh. . .

Perasaan bahagia kini telah menyelimuti keluarga pasangan Ade Irawan dan Sanih. Suami istri yang terpaut usia cukup jauh ini kini tengah men...

Aksi Menteri Susi Pudjiastuti Pukau Penonton Jakarta Fashion Week 2019

October 25, 2018 Admin 0

<div class="editor-padding-8" data-block="true" data-editor="85fod" data-offset-key="5gj50-0-0" data-reactid="259" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #404040; padding: 15px; white-space: pre-wrap;"><div class="public-DraftStyleDefault-block public-DraftStyleDefault-ltr" data-offset-key="5gj50-0-0" data-reactid="260" style="box-sizing: border-box; direction: ltr; position: relative;"><span style="font-family: inherit;"><span data-offset-key="5gj50-0-0" data-reactid="261" style="box-sizing: border-box;">Sebagai seorang maestro kebaya, Anne Avantie tahu benar bagaimana menampilkan karyanya dengan cara yang tak biasa. Pada pergelaran Jakarta Fashion Week (</span>JFW<span data-offset-key="5gj50-2-0" data-reactid="266" style="box-sizing: border-box;">) 2019 yang berlangsung di Fashion Tent Senayan City, Selasa (23/10) ini, Anne menampilkan pergelaran busana bertajuk ‘Badai Pasti Berlalu’. </span></span><br /><span data-offset-key="eto69-0-0" data-reactid="272" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit;">Seperti biasa, show Anne Avantie selalu dinanti banyak penggemarnya dan pecinta fashion. Bukan hanya karena koleksi kebayanya yang indah, namun juga kemasan </span><span data-offset-key="eto69-0-1" data-reactid="274" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-style: italic;">show</span><span data-offset-key="eto69-0-2" data-reactid="276" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit;"> yang megah dan penuh kejutan.</span><br /><span data-offset-key="b4h9a-0-0" data-reactid="292" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit;"><span data-reactid="293" data-text="true" style="box-sizing: border-box;">Dan untuk kedua kalinya, setelah sukses di Indonesia Fashion Week Maret lalu, Anne Avantie kembali mengundang Menteri Perikanan dan Kelautan </span></span><span data-offset-key="b4h9a-1-0" data-reactid="295" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit;"><span data-reactid="296" data-text="true" style="box-sizing: border-box;">Susi Pudjiasti </span></span><span data-offset-key="b4h9a-2-0" data-reactid="297" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit;"><span data-reactid="298" data-text="true" style="box-sizing: border-box;">sebagai bintang tamu shownya.</span></span><br /><span data-offset-key="fmu75-0-0" data-reactid="301" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit;"><span data-reactid="302" data-text="true" style="box-sizing: border-box;">Jika pada show IFW, Menteri Susi tampil anggun mengenakan kebaya dan hiasan sanggul, kali ini ia tampil lebih rock n roll dengan </span></span><span data-offset-key="fmu75-0-1" data-reactid="303" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-style: italic;"><span data-reactid="304" data-text="true" style="box-sizing: border-box;">dress</span></span><span data-offset-key="fmu75-0-2" data-reactid="305" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit;"><span data-reactid="306" data-text="true" style="box-sizing: border-box;"> dari kain tenun yang membalut bustier berwarna hitam, headpiece berupa turban dan kacamata Aviator serta sepatu boots hitam dari bahan kulit.</span></span><br /><span data-offset-key="f7ic8-0-0" data-reactid="310" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit;"><span data-reactid="311" data-text="true" style="box-sizing: border-box;">Susi Pudjiastuti </span></span><span data-offset-key="f7ic8-1-0" data-reactid="312" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit;"><span data-reactid="313" data-text="true" style="box-sizing: border-box;">muncul pada sesi penutup diiringi lagu Indonesia Jaya yang dibawakan oleh penyanyi Lea Simanjuntak. Seluruh undangan</span></span><span data-offset-key="f7ic8-1-1" data-reactid="314" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-style: italic;"><span data-reactid="315" data-text="true" style="box-sizing: border-box;"> show</span></span><span data-offset-key="f7ic8-1-2" data-reactid="316" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit;"><span data-reactid="317" data-text="true" style="box-sizing: border-box;"> sontak berteriak ketika Susi muncul dengan gayanya yang luwes dan santai. Tepuk tangan riuh menggema di seluruh ruangan. </span></span></div></div><div class="editor-padding-8" data-block="true" data-editor="85fod" data-offset-key="eto69-0-0" data-reactid="270" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #404040; padding: 15px; white-space: pre-wrap;"><div class="public-DraftStyleDefault-block public-DraftStyleDefault-ltr" data-offset-key="eto69-0-0" data-reactid="271" style="box-sizing: border-box; direction: ltr; position: relative;"><span data-offset-key="eto69-0-2" data-reactid="276" style="box-sizing: border-box;"><span style="font-family: inherit;"></span></span><br /><figure contenteditable="false" data-block="true" data-editor="85fod" data-offset-key="8ev5v-0-0" data-reactid="318" style="box-sizing: border-box; margin: 0px;"><div class="text-center margbot" data-reactid="319" style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 15px !important; text-align: center !important;"><div data-reactid="320" style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 11px;"><span data-offset-key="eto69-0-2" data-reactid="276" style="box-sizing: border-box;"><span style="font-family: inherit;"><img alt="Aksi Susi Pudjiastuti di Jakarta Fashion Week 2019" data-reactid="321" src="https://alibaba.kumpar.com/kumpar/image/upload/c_fill,g_face,f_jpg,q_auto,fl_progressive,fl_lossy,w_800/gvu3shdv6jakhdgnvvpb.jpg" style="border: 0px; box-sizing: border-box; vertical-align: middle;" width="100%" /></span></span></div><span data-offset-key="eto69-0-2" data-reactid="276" style="box-sizing: border-box;"><small class="text-muted" data-reactid="322" style="box-sizing: border-box; color: grey;"><span style="font-family: inherit; font-size: small;">Aksi Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti di Jakarta Fashion Week 2019. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)</span></small></span></div><span data-offset-key="eto69-0-2" data-reactid="276" style="box-sizing: border-box;"></span></figure><div class="editor-padding-8" data-block="true" data-editor="85fod" data-offset-key="7kul8-0-0" data-reactid="327" style="box-sizing: border-box; padding: 15px;"><div class="public-DraftStyleDefault-block public-DraftStyleDefault-ltr" data-offset-key="7kul8-0-0" data-reactid="328" style="box-sizing: border-box; direction: ltr; position: relative;"><span data-offset-key="eto69-0-2" data-reactid="276" style="box-sizing: border-box;"><span style="font-family: inherit;"><span data-offset-key="7kul8-0-0" data-reactid="329" style="box-sizing: border-box;"><span data-reactid="330" data-text="true" style="box-sizing: border-box;">Hadirnya kembali Susi Pudjiastuti dalam </span></span><span data-offset-key="7kul8-0-1" data-reactid="331" style="box-sizing: border-box; font-style: italic;"><span data-reactid="332" data-text="true" style="box-sizing: border-box;">show</span></span><span data-offset-key="7kul8-0-2" data-reactid="333" style="box-sizing: border-box;"><span data-reactid="334" data-text="true" style="box-sizing: border-box;"> Anne Avantie kali ini bukan untuk sekadar meramaikan </span></span><span data-offset-key="7kul8-0-3" data-reactid="335" style="box-sizing: border-box; font-style: italic;"><span data-reactid="336" data-text="true" style="box-sizing: border-box;">show</span></span><span data-offset-key="7kul8-0-4" data-reactid="337" style="box-sizing: border-box;"><span data-reactid="338" data-text="true" style="box-sizing: border-box;">, namun ada misi mulia di balik itu. Ia mengungkapkan bahwa ia setuju untuk tampil di gelaran Anne Avantie dengan syarat sang desainer mau mendonasikan 10 buah kapal untuk nelayan yang terkena bencana gempa Palu dan Donggala.</span></span></span></span><br /><span data-offset-key="eto69-0-2" data-reactid="276" style="box-sizing: border-box;"><span style="font-family: inherit;">"Bu Anne hubungi saya, pokoknya kalau dia mau kasih saya sepuluh kapal, saya mau jalan," ungkap Susi di panggung runway ketika ditanya oleh presenter Indra Bekti dan Indy Barends.</span></span></div></div><span data-offset-key="eto69-0-2" data-reactid="276" style="box-sizing: border-box;"><span style="font-family: inherit;"></span><figure contenteditable="false" data-block="true" data-editor="85fod" data-offset-key="9dao0-0-0" data-reactid="343" style="box-sizing: border-box; margin: 0px;"><div class="text-center margbot" data-reactid="344" style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 15px !important; text-align: center !important;"><div data-reactid="345" style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 11px;"><span style="font-family: inherit;"><img alt="Aksi Susi Pudjiastuti di Jakarta Fashion Week 2019" data-reactid="346" src="https://alibaba.kumpar.com/kumpar/image/upload/c_fill,g_face,f_jpg,q_auto,fl_progressive,fl_lossy,w_800/w4aj1vb9tghjdpsz1267.jpg" style="border: 0px; box-sizing: border-box; vertical-align: middle;" width="100%" /></span></div><small class="text-muted" data-reactid="347" style="box-sizing: border-box; color: grey;"><span style="font-family: inherit; font-size: small;">Aksi Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti di Jakarta Fashion Week 2019. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)</span></small></div><span style="font-family: inherit;">Bencana Palu dan Donggala menjadi inspirasi bagi Anne Avantie untuk mengangkat tenun ke dalam gelarannya di JFW 2019 karena daerah Donggala terkenal dengan karya tenun mereka yang indah. "Ada sesuatu yang istimewa dalam penyelenggaran JFW 2019 yang bertajuk Badai Pasti Berlalu. Setelah terakhir saya ikut menelapakkan kaki pada gelaran JFW 2017, saya merasakan bahwa tahun ini saya kembali harus meninggalkan 'tapak-tapak kaki' saya untuk memberikan suatu kepedulian terhadap duka yang menjadi duka kita semua," demikian bunyi pernyataan Anne Avantie dalam siaran persnya.</span></figure><span style="font-family: inherit;"></span><figure contenteditable="false" data-block="true" data-editor="85fod" data-offset-key="13gcu-0-0" data-reactid="356" style="box-sizing: border-box; margin: 0px;"><div class="text-center margbot" data-reactid="357" style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 15px !important; text-align: center !important;"><div data-reactid="358" style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 11px;"><span style="font-family: inherit;"><img alt="Aksi Susi Pudjiastuti di Jakarta Fashion Week 2019" data-reactid="359" src="https://alibaba.kumpar.com/kumpar/image/upload/c_fill,g_face,f_jpg,q_auto,fl_progressive,fl_lossy,w_800/sf0rhyyexkl2dcq72hcb.jpg" style="border: 0px; box-sizing: border-box; vertical-align: middle;" width="100%" /></span></div><small class="text-muted" data-reactid="360" style="box-sizing: border-box; color: grey;"><span style="font-family: inherit; font-size: small;">Aksi Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti di Jakarta Fashion Week 2019. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)</span></small></div></figure><div class="editor-padding-8" data-block="true" data-editor="85fod" data-offset-key="c41f0-0-0" data-reactid="365" style="box-sizing: border-box; padding: 15px;"><div class="public-DraftStyleDefault-block public-DraftStyleDefault-ltr" data-offset-key="c41f0-0-0" data-reactid="366" style="box-sizing: border-box; direction: ltr; position: relative;"><span style="font-family: inherit;"><span data-offset-key="c41f0-0-0" data-reactid="367" style="box-sizing: border-box;"><span data-reactid="368" data-text="true" style="box-sizing: border-box;">Seperti biasa juga, selain tokoh publik seperti Menteri </span></span><span data-offset-key="c41f0-1-0" data-reactid="370" style="box-sizing: border-box;"><span data-reactid="371" data-text="true" style="box-sizing: border-box;">Susi Pudjiastuti</span></span><span data-offset-key="c41f0-2-0" data-reactid="372" style="box-sizing: border-box;"><span data-reactid="373" data-text="true" style="box-sizing: border-box;">, pergelaran busana Anne Avantie juga selalu bertabur top model dan bintang. Turut tampil sebagai model diantaranya Maia Estianty, Titi Rajo Bintang, Artika Sari Devi, Mika Tambayong, Surya Saputra, vokalis RAN Rayi Saputra di samping model senior seperti Whulandary Herman dan Kimmy Jayanti.</span></span></span></div></div><span style="font-family: inherit;"></span><figure contenteditable="false" data-block="true" data-editor="85fod" data-offset-key="rf91-0-0" data-reactid="374" style="box-sizing: border-box; margin: 0px;"><div class="text-center margbot" data-reactid="375" style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 15px !important; text-align: center !important;"><div data-reactid="376" style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 11px;"><span style="font-family: inherit;"><img alt="Maia Estianty di Jakarta Fashion Week 2019" data-reactid="377" src="https://alibaba.kumpar.com/kumpar/image/upload/c_fill,g_face,f_jpg,q_auto,fl_progressive,fl_lossy,w_800/tp2zz8h31rfks5vlf5pv.jpg" style="border: 0px; box-sizing: border-box; vertical-align: middle;" width="100%" /></span></div><small class="text-muted" data-reactid="378" style="box-sizing: border-box; color: grey;"><span style="font-family: inherit; font-size: small;">Maia Estianty di Jakarta Fashion Week 2019. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)</span></small></div></figure><div class="editor-padding-8" data-block="true" data-editor="85fod" data-offset-key="909dc-0-0" data-reactid="383" style="box-sizing: border-box; padding: 15px;"><div class="public-DraftStyleDefault-block public-DraftStyleDefault-ltr" data-offset-key="909dc-0-0" data-reactid="384" style="box-sizing: border-box; direction: ltr; position: relative;"><span style="font-family: inherit;"><span data-offset-key="909dc-0-0" data-reactid="385" style="box-sizing: border-box;"><span data-reactid="386" data-text="true" style="box-sizing: border-box;">Untuk </span></span><span data-offset-key="909dc-0-1" data-reactid="387" style="box-sizing: border-box; font-style: italic;"><span data-reactid="388" data-text="true" style="box-sizing: border-box;">show </span></span><span data-offset-key="909dc-0-2" data-reactid="389" style="box-sizing: border-box;"><span data-reactid="390" data-text="true" style="box-sizing: border-box;">JFW 2019 ini, Anne Avantie menghadirkan 50 koleksi yang didominasi oleh kain tenun dan kebaya brokat. Anne menghadirkan beberapa palet warna kebaya seperti hijau, biru, ungu dan merah yang berpadu apik dengan warna-warna tenun.</span></span></span><br /><span style="font-family: inherit;">Melalui karyanya kali ini,  Anne Avantie berupaya meluapkan emosi dan empatinya karena musibah bencana alam yang terjadi di Palu, Donggala dan Lombok. Hasil inspirasi dan imajinasinya tersebut pun melebur jadi satu dan dikemas dalam pergelaran karya seni yang  menampilkan khazanah budaya dan busana Indonesia yang terangkum apik dalam tema 'Badai Pasti Berlalu'. </span></div></div><span style="font-family: "heebo" , sans-serif;"></span></span><br /><div style="font-family: heebo, sans-serif; font-size: 18px;"></div></div></div>