Judul : Ringkasan Latar Belakang Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial
link : Ringkasan Latar Belakang Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial
Ringkasan Latar Belakang Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial pada Pendidikan Dasar dan Menengah
Pendidikan sebagai Pilar Bangsa
Sistem pendidikan Indonesia diatur secara jelas dalam UUD 1945 Pasal 31, dengan tujuan utama mencerdaskan kehidupan bangsa. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) menegaskan bahwa pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan potensi peserta didik—bukan hanya akademik, tetapi juga spiritual, sosial, dan keterampilan hidup.
Dengan lahirnya UU No. 59 Tahun 2024 tentang RPJPN, arah pendidikan Indonesia kini menitikberatkan pada pengembangan SDM unggul dan adaptif terhadap era digital. Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0 menuntut keterampilan baru, seperti kecakapan digital, koding, dan pemahaman kecerdasan artifisial (KA) sebagai bagian dari literasi dasar masa kini.
Urgensi Literasi Digital dan Kecerdasan Artifisial
Teknologi seperti AI, big data, dan IoT telah mengubah wajah dunia. Maka, penguatan literasi digital di berbagai jenjang pendidikan menjadi kebutuhan mutlak. Pembelajaran koding dan KA bukan sekadar tren, tetapi strategi nasional untuk:
- Meningkatkan daya saing global
- Mempercepat ekonomi digital
- Mendorong inovasi di bidang pendidikan dan sektor publik
- Mewujudkan pemerataan akses teknologi
Studi dari World Economic Forum (2023) menunjukkan bahwa keterampilan digital berkontribusi signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan.
Dukungan Strategis: Asta Cita dan Program Prioritas
Inisiatif ini sejalan dengan Asta Cita pemerintah:
- Cita ke-4: Memperkuat SDM, pendidikan, dan teknologi.
- Cita ke-5: Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi.
Implementasi program literasi digital, koding, dan KA dalam pendidikan dasar dan menengah menjadi bagian dari strategi pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan, serta bagian dari Quick Win (PHTC) dan Program Prioritas Presiden.
Penguatan Keterampilan Abad ke-21
Pembelajaran koding dan KA melatih:
- Berpikir kritis dan kreatif
- Penyelesaian masalah
- Berpikir komputasional
- Literasi digital dan data
- Etika dan empati dalam penggunaan teknologi
Pendekatan ini juga membuka jalan menuju ekonomi kreatif dan industri digital, menjadikan peserta didik tidak hanya pengguna teknologi, tapi juga pencipta solusi inovatif.
Program Prioritas Kemendikdasmen
Kemendikdasmen menetapkan transformasi digital pendidikan sebagai fokus utama. Strategi yang dijalankan mencakup:
- Penguatan kurikulum berbasis teknologi
- Pelatihan guru dalam pemanfaatan TIK
- Penyediaan infrastruktur digital
- Pendidikan inklusif untuk semua
Belajar dari Negara Lain
Negara-negara seperti India, Tiongkok, Korea Selatan, Singapura, dan Australia telah lebih dahulu mengintegrasikan koding dan KA ke dalam sistem pendidikan mereka. Indonesia perlu mengejar ketertinggalan dengan:
- Adaptasi kurikulum
- Pendekatan berbasis projek (Project-Based Learning)
- Pemerataan infrastruktur digital
- Pelatihan intensif guru
Fakta dan Data Literasi Digital Indonesia
Tahun | Indeks Literasi Digital | Indeks Masyarakat Digital (IMDI) |
---|---|---|
2021 | 3,49 (sedang) | - |
2022 | 3,54 | 37,80 |
2023 | - | 43,18 |
2024 | - | 43,34 |
Implementasi Bertahap dan Kontekstual
- SD: permainan dan pembelajaran unplugged
- SMP: pemrograman blok, algoritma sederhana, konsep KA
- SMA/SMK: pemrograman teks, machine learning, aplikasi KA
Kompetensi Inti dalam Koding dan KA
Kompetensi | Penjelasan |
---|---|
Berpikir Komputasional | Dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritma. |
Literasi Digital & Analisis Data | Mengolah dan memahami informasi digital. |
Algoritma Pemrograman | Penyusunan solusi logis dan efisien. |
Human-Centered Mindset | Fokus pada dampak sosial dan kemanusiaan teknologi. |
Etika AI | Pertimbangan etis dalam pengembangan KA. |
AI Design System | Perancangan sistem KA dari input hingga output. |
Teknik & Aplikasi AI | Penerapan perangkat lunak KA dengan metode terkini. |
Tujuan dan Manfaat
Tujuan:
- Memahami urgensi pembelajaran koding dan KA.
- Mengkaji dasar filosofis, yuridis, dan sosiologis.
- Mengidentifikasi praktik baik dan tantangan.
- Menjelaskan strategi dan model pembelajaran.
- Merumuskan arah kebijakan pembelajaran koding dan KA.
Manfaat:
- Menjadi dasar kebijakan kurikulum nasional.
- Menjadi acuan pengembangan program digitalisasi pendidikan.
Ruang Lingkup
- Konsep akademik pembelajaran koding dan KA.
- Strategi implementasi dan faktor pendukung di jenjang dasar dan menengah.
Penutup
Integrasi koding dan KA dalam sistem pendidikan bukan lagi pilihan, tapi keharusan strategis untuk menjawab tantangan masa depan. Melalui kerja sama antara pemerintah, sekolah, guru, dan industri, kita bisa membangun ekosistem pendidikan digital yang inklusif, kreatif, dan siap bersaing secara global.
“Koding dan kecerdasan artifisial bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang mempersiapkan manusia masa depan.”
Sumber
Naskah Akademik Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Republik Indonesia.
Pranala Lampiran
Untuk melihat naskah sumber asli dari landasan pembelajaran ini secara lengkap (halaman 14 - 21), Anda dapat membuka tautan berikut:
Naskah Akademik Pembelajaran Koding dan KA (Google Drive)
Pratinjau Dokumen Asli
Anda telah membaca Kecerdasan Artifisial, KKA, Koding, Koding dan Kecerdasan Artifisial, Ringkasan Latar Belakang Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial dari link https://alamsyah029.blogspot.com/2025/07/ringkasan-latar-belakang-pembelajaran.html
Post a Comment