ALAMSYAH029

Diamku Adalah Sebuah Kerinduan

November 05, 2018 Admin 0

<h2 style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #282828; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; outline: none; overflow-wrap: break-word; text-align: center;">
NASKAH DIAMKU ADALAH SEBUAH KERINDUAN</h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFT7mohcZ6AqGax0zpKn6MyEweym4mBfxzTipZelu_AkyJxkqJ6nzxvXn3-thM55MQvvy92W0-z5WV3m1tE_q4Rr4rAQjnU-qsYY6dHePZe4HngNq9jXGYIORjlltGWdHScS8H-2bvIYc/s1600/Kata-Kata-Kangen-dan-Rindu-Buat-Pacar.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="NASKAH DIAMKU ADALAH SEBUAH KERINDUAN" border="0" data-original-height="481" data-original-width="800" height="384" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFT7mohcZ6AqGax0zpKn6MyEweym4mBfxzTipZelu_AkyJxkqJ6nzxvXn3-thM55MQvvy92W0-z5WV3m1tE_q4Rr4rAQjnU-qsYY6dHePZe4HngNq9jXGYIORjlltGWdHScS8H-2bvIYc/s640/Kata-Kata-Kangen-dan-Rindu-Buat-Pacar.jpg" title="NASKAH DIAMKU ADALAH SEBUAH KERINDUAN" width="640" /></a></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #282828; margin-bottom: 10px; outline: none; overflow-wrap: break-word; text-align: justify;">
 </div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; margin-bottom: 10px; outline: none; overflow-wrap: break-word; text-align: justify;">
Berawal dari inisiatif kisah perjalanan hidup seseorang yang merindukan sesuatu keadaan indah, ketika rasa diam kian memuncak, sepi ini berlabuh pada muara syarat canda, saat peristiwa mulai tiba (ilusi), menjadi alur cerita perjalanan seorang perempuan, yang dilukiskan oleh segerombolan orang, hingga ketegangan menguasahi amarah, perempuan itu hanya diam tanpa sepata kata, lalu kemudian kisah ini mengujungkan kenangan, sampai akhirnya sang perempuan berucap menguntaikan  sebuah puisi dan berkata “diamku adalah kerinduan” pada  seorang lelaki dari segerombolan orang-orang, lalu perempuan berakhir dengan mati. 
 
Naskah : Rudi remakong 
 
Adegan.1. 
 
Seorang perempuan telah berada dalam panggung dan duduk diatas (trab) dengan posisi diam sambil merenung. 
 
Lampu redup fokus pada perempuan. 
 
Berkisar hitungan 1 menit. 
 
Tiba-tiba seorang laki-laki masuk telah berada juga diatas trab samping kanan perempuan dalam posisi berdiri tegap, lalu lelaki itu berdialog dan kemudian hilang. 
 
Diam sejenak dan sambil tersenyum. 
 
Lelaki 1           :  diammu tak memberi jawaban untuk semua . . , maka kutunjukkan engkau    pada kerinduan . . . 
 
 
Lelaki itu mendekati perempuan dengan cepat lalu lampu padam dan kemudian nyala kembali, perempuan merasa tersentak dari kebingungan, lampu redup dan perempuan tetap menjadi focus. 
 
2 orang masuk. 
 
Orang 1           : berhenti . . ? 
 
jelaskan padaku . . . 
 
Orang 2           : apa yang harus kujelaskan . . 
 
Orang 1           : jelaskan apa yang terjadi . . 
 
Orang 2           : memang apa yang telah terjadi . . . 
 
Orang 1           : jangan berbalik bertanya . . 
 
 
sudahlah, katakan saja padaku . . 
 
 
Orang 2           : apa yang harus kukatakan . . 
jika memang diriku tak tahu tentang semua ini . 
 
 
Orang 1           : usahlah berbohong . . . 
karna kuyakin kau pasti merahsiakannya . 
 
 
Orang ke dua berdiam dengan sikap gelisah. 
 
Orang 2           : aku tak mengerti maksudmu . . ? 
 
Orang 1           : katakan . . 
 
Orang 2           : sungguh, aku tidak tahu . . 
 
Orang 1           : bicaralah padaku . . 
 
Orang 2           : sudah kubilang, aku tidak tahu . . . 
 
Orang 1           : ucapilah, sebelum ombak menghantammu . 
 
Orang 2           : walaupun ombak menghantam, diriku tetap tak bisa mengatakannya . 
Situasi tegang, emosi ke dua orang memancing dan mencekam. 
 
Orang 1           : jadi kau ingin dihantam ombak itu… baik kan kulakukan, bila memang 
kau tak mau berucap . . . 
 
Orang 2           : mengapa kau ingin sekali mengetahuinya  . . ? 
 
Orang 1           : karena diriku tak ingin hubungan ini retak . 
 
Orang 2          : Diam Dan Bingung. 
 
Orang 1           : hubungan yang telah terikat lama dan mungkin sulit terpisahkan juga 
dirangkai kembali, namun ada benih rasa dihatiku . . . 
 
 
Orang 2 memahami dan masih berdiam 
 
Orang 2           : aku mengerti sekarang mengapa kau tak ingin ini terjadi . . 
 
Orang 1           : maka itulah yang menjadi pikiran juga bebanku . . 
 
Orang 2           : baik, akan kuceritakan . . . 
 
Akhirnya amarah teredam lalu kedua orang itu saling terbuka tuk bercerita. 
 
 
Sunyi sejenak, orang 2 berjalan perlahan kearah sayap kanan. 
 
 
Orang 2           : ada cinta . . ! 
 
Orang 1 terkejut. 
 
Orang 1           : apa ? 
 
Orang 2           : ya, ada cinta dihati mereka berdua . . . 
 
Orang 1 semakin tak menyangka 
 
Orang 1           : mengapa ini bisa terjadi ? 
 
Orang 2           : diriku juga tak menyangka dan tak mengerti . . 
 
Orang 1           : lantas apa, yang bisa mereka putuskan kekhawatiran ini ? 
 
Mereka terjebak dalam kebimbangan. 
 
Orang 2           : tak akan ada yang bisa menyangka, tak akan ada yang bisa menghentikan, 
 
 
jika perasaan itu hadir menghampiri diri seseorang . . . 
 
 
Orang 1 hanya diam dan mematung 
 
Orang 2           : mungkin sekuntum melati sedang bernyanyi tuk tebarkan hamparan 
bunga-bunga wangi . 
 
Orang 1           : melati itu bernyanyi dalam gerbang genting, hingga tak menyadari bahwa 
bunga-bunga yang mereka tabur, kan menjadi noda . 
 
Orang 2           : bagimu noda, tapi bagi mereka mempesona . . 
 
jadi apa yang kau ingin perbuat . . ! 
 
Orang 1           : bertemu dan berbicara tuk sudahi sengketa, mari sahabat . . . 
 
Orang 2           : ya, mari . 
 
Kedua orang itu keluar panggung. 
 
Lampu redup, perempuan bingung dengan peristiwa yang disaksikannya. 
 
Adegan.2. 
 
Lampu terang kembali, orang ke 3 dan ke 4 masuk. 
 
Orang 3 membacakan puisi dengan rasa gembira. 
 
Orang 3           : Ternyata malam sangat menggetarkan 
Saat bintang tersenyum menghadapku 
Entah, baru kali ini hati terjerat dibuatnya 
Sampai mata pun saja berhenti tanpa irama . . . 
Sungguh penuh makna 
Ketika daun menari tuk imbangi sepoi 
Lalu debu hentakkanku 
Dari semua haluan . . . 
Entah, apakah pertanda suasana 
Atau impian cinta hampiri lagi . 
 
 
Orang 4           : malam nan sunyi ini, telah mengajakku dalam pelabuhan asmara 
hingga perasaan semakin kuatkan rasa rindu . 
 
 
Orang 3           : rindu yang terimpikan sejak lama . . 
 
Orang 4           : sampai ingin ku ujungkan kisah jadi sebuah cerita lewat selembar kertas 
 
Orang 3           : jika memang dirimu ingin menulis, maka menulislah . 
 
Orang 4           : namun kita masih jauh tuk jejaki hari, semakin kian jarak , kau berdiri di 
atas kerikil runcing tak mampu berkata . 
 
Orang 3           : apakah kerikil kecil ini akan menusuk separuh hati yang tak bersalah 
hingga tak dapat memberikan sebuah harapan dan kasih sayang . . ? 
 
Orang 4           : tak ada yang tertusuk oleh separuh hati, lalu harapan dan kasih sayang 
akan kuberi, karna perasaan ini telah bersemi kembali untukmu . 
 
Orang 3           : alangkah bahagia serta indah mendengarnya setelah tepi memberi 
kenyamanan, agar sepi enggan hampir mengusik lagi . 
 
 
Orang 4           : tak akan pernah kuredupkan mahligai, walau gelombang pun 
menghadang, takkan goncang labuan terang . 
 
 
Orang 3           : lalu mari bersama arungi taman langit tuk menuju kebahagiaan . 
 
Mereka saling bertatapan penuh makna, kemudian orang 1dan2 masuk dengan sikap sinis menghampiri orang 3 dan 4. 
 
Orang 1           : usahlah banyak harapan . . ! 
 
Orang 3 dan 4 terkejut serta bingung dengan perkataan orang 1 . 
 
Orang 3           : memangnya mengapa . . . ? 
 
Orang 1           : mungkin angan itu harus dileburkan . 
 
Orang 3           : anganku adalah sebuah impian . 
 
Orang 1           : impian yang mestinya tidak terjadi . 
 
Suasana mencekam, perdebatan penuh amarah tercipta, lalu si-perempuan hanya melihat dan ada ingin berkata namun tak mampu. 
 
Orang 4           : hentikan semua pertikaian, sebabmu tak pasti . 
 
Orang 1           : katamu tak pasti, bagiku pasti . 
 
Orang 4           : jelaskan pada kami tentang maksudmu . . ! 
 
Orang 1           : maksudku . . . 
 
Orang 4           : ya, maksudmu . 
 
Orang 1           : sebuah derita, pemancing gelanggang merebak menerka . 
 
Orang 4           : mengapa . . ! 
 
Orang 1           : mengapa, mengapa, mengapa bisa jadi gelanggang . 
 
Diam. 
 
Orang 1           : karena banyak yang tak menginginkan kalian bahagia . 
 
Semua terkejut dalam hati bergemuruh. 
 
Orang 4           : apa yang kau ucapkan benar-benar sungguh . . 
 
Orang 1           : ya itu kesungguhan, termasuk aku . 
 
Orang ke 4 tidak mengerti apa yang diucapkan orang 1, lalu keluar, tinggalah orang 1,2 dan 3 di atas panggung. 
 
Orang 2           : apa yang harus kuperbuat ! 
 
Orang 1           : kejar dia, jangan biarkan pedih melamur pada ke putus asa-an . 
 
Orang 2           : lalu dia . . . 
 
Orang 1           : aku yang menyudahi derita ini . 
 
Orang 2           : baiklah . . . 
 
Orang ke 2 keluar berlari mengejar orang ke 4. 
 
Orang 1           : putuskan benih rasamu terhadap dia . 
 
Orang 3           : tidak . . . 
 
Orang 1           : putuskan. 
 
Orang 3           : tidak akan . 
 
Orang 1           : putuskan sekarang . 
 
Orang 3           : tidak pernah kulakukan . 
 
Orang 1           : putuskan sekarang rasamu, lekaslah . . ? 
 
Adegan.3. 
 
Emosi orang ke 3 memuncak lalu berteriak. 
 
Orang 3           : Tidakkk……………………………….. 
 
Orang 1           : Diam………………………………….. 
buih kata bibirmu tak usah diucapkan lagi . 
 
 
Kesedihan terlihat jelas memapar di wajah orang ke 3. 
 
Orang 3           : bagaimana aku memutuskan perasaan ini . 
 
Orang 1           : pergi . . . 
 
Orang 3           : apakah kepergianku akan menjadi ketenangan, 
itukah maumu . . ? 
 
 
Orang 1           : ya . 
 
Orang 3           : baik, aku akan pergi, jika itu jalan terbaik . 
 
Orang 1           : pergilah sejauh mungkin dari peraduan disini . 
 
Orang 3           : ya, aku pergi . . . 
Mentariku telah padam 
Senjaku telah hilang 
Dan bintangku, tak bersinar terang . 
 
Orang 3           : tapi ingatlah . . . 
aku akan kembali tuk usaikan cerita ini . 
 
Orang ke 3 pergi, tinggallah orang ke 1. 
 
Orang 1           : hanya kisah yang tak kan bisa terulang . 
 
Orang pertama keluar dan meninggalkan setangkai bunga mawar, lampu redup, hanya 1 titik lampu tersorot pada si-perempuan. 
 
Adegan.4. 
 
Perempuan terhenyak dengan situasi tadi lalu melihat dan memegang setangkai mawar itu. 
 
Perempuan      : mengapa yang kulihat tadi sama seperti kisahku, apakah cerita ini kan 
berlanjut kembali pada keseharian dahulu, atau adakah dia kembali lagi 
menjemputku tuk hantarkan aku dalam kebahagiaan . 
 
Diam . 
 
Kemudian tiba-tiba seseorang laki-laki masuk diatas panggung dan mendekati heran 
Kepada Perempuan. 
 
 
Lelaki 2           : maaf jika mengganggu dirimu disini, yang duduk menyendiri 
mengapa hanya berdiam . . ? 
 
apakah kau tak bisa bicara padaku atau tak mau berbicara . 
 
Perempuan milihat ke-arah wajah lelaki 2 lalu berdiri sambil tersenyum tipis. 
 
Perempuan      : Bibirku tak ucapkan kata 
Semata tuk merenung 
Dalam kekosongan hari hari 
Dikala tabir tabir sunyi 
Kian memuncak 
Sepi ini berlabuh 
Pada muara syarat canda 
Jangan memaksa ombak 
Bila dia enggan menerjang 
Usah hampiri angan 
Jika harapan akan menggenang 
Lalu kini telah terputuskan 
 
“diamku adalah kerinduan” 
 
Lelaki 2           : lalu apakah setangkai mawar ini milikmu . . ? 
Lalu siapa yang memberikannya padamu . . ? 
 
 
Perempuan      : bukan, mawar itu punya seseorang yang menceritakan kisah Indah . 
 
Lelaki 2           : seseorang yang menceritakan kisah indah . . ! 
apa maksudmu dengan seseorang itu . . ? 
 
 
Perempuan      : dia telah kembali . 
 
Lelaki 2           : siapa dia . . . 
 
Perempuan      : dia seseorang yang pernah kau usir dari kehidupanku . 
 
Lelaki 2           : jadi laki-laki itu sudah kembali lagi kesini . 
 
Perempuan      : ya, ia kembali tuk usaikan cerita . . 
dalam bayangku juga bayangmu . . . 
 
Lelaki 2           : tak akan kubiarkan terulang lagi . . 
karna hanya bayangan, berarti tak akan terjadi apa-apa . 
 
 
Perempuan      : tidakkah kau ingat ucapannya sebelum pergi . 
 
Lelaki 2           : aku masih mengingatnya . 
 
Perempuan      : maka itulah yang kan terjadi . 
 
Sambil tersenyum dan dengan rasa lega perempuan meletakkan mawar itu, tergeletak di atas trab lalu perempuan melangkah kearah tengah panggung (senter), kemudian duduk bersimpuh sambil mengeluarkan belati dari belakang tubuhnya. 
 
Perempuan      : walau cahayaku telah padam . . 
biar pesonaku telah gugur . . 
tapi dirimu dapat kurasa sebagai tekad . . 
oh . .  kekasihku, sekarang aku benar-benar siap untuk kau jemput 
agar kita dapat bersatu kembali seperti hari-hari kemarin . . . 
 
Perempuan membuka belati dari belakang bajunya dan bersiap-siap menempelkan ke tubuhnya, ketika perempuan mulai menahan perih, sambil tersenyum, 
 
lalu perempuan mati. 
 
 
Laki laki 2 terkejut dengan apa yang dilihatnya, ingin mengapai tubuh perempuan, namun tidak bisa (menjadi kaku). 
 
Lelaki 2           : adinda . . . (berteriak) . 
apa yang kau lakukan . . 
apakah ini jalan yang kau berikan untuknya, untukku . . . 
 
Lalu terdengar suara suara dari luar panggung  yang membuat lelaki 2 ketakutan 
 
(tubuh kemudian menjadi bergerak kembali), terjatuh bersimpuh, melihat-lihat kearah manapun dan mengambil mawar kemudian mendekati perempuan sambil meratap.) 
 
Lelaki 2           : Tidak, tidak . . . 
Apakah ini akhir dari perjalanan yang diucapkannya . . . 
 
Tidak . . . 
 
Tidak . . . 
 
Lelaki 2 semakin merasa ketakutan dan berterisak histeris. 
 
Lelaki 2           : Tidak, tidak……………………………………….. 
 
Lampu panggung mulai meredup bersamaan tirai perlahan pula menutup. 
 
…selesai…</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #282828; font-size: 16px; margin-bottom: 10px; outline: none; overflow-wrap: break-word; text-align: justify;">
 </div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #282828; margin-bottom: 10px; outline: none; overflow-wrap: break-word; text-align: justify;">
court : <a href="http://kst.esy.es/" style="text-align: center;" target="_blank">komunitasseniteater</a></div>

Naskah Teater Diamku Adalah Sebuah Kerinduan

NASKAH DIAMKU ADALAH SEBUAH KERINDUAN Berawal dari inisiatif kisah perjalanan hidup seseorang yang merindukan sesuatu keadaan indah,...

Anatomi Narasi Konspirasi: Dari Kolonisasi Cina Hingga Bumi yang Datar

November 05, 2018 Admin 0

<h2 style="text-align: justify;">
Narasi Konspirasi: Dari Kolonisasi Cina Hingga Bumi yang Datar, </h2>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
Apa kesamaan antara kaum Cina, Yahudi, dan Amerika? Ketiga-tiganya memiliki rencana untuk menghancurkan Indonesia baik dari segi ekonomi, politik, sosial, atau moral. Setidaknya menurut para pemikir teori konspirasi. Pemikiran paranoid ini kerap ditemukan di berbagai belahan internet, mencampurkan opini dan prasangka akan suatu kelompok (sumber : <a href="https://www.youtube.com/watch?v=T2Gpji1FDac">remotivi</a>). Berikut videonya :</div>
</div>
 
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
 </div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<iframe allow="accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/T2Gpji1FDac?controls=0" width="560"></iframe></div>

Artikel Kajian Media dan Komunikasi Konsfirasi Anatomi Narasi Konspirasi: Dari Kolonisasi Cina Hingga Bumi yang Datar

Narasi Konspirasi: Dari Kolonisasi Cina Hingga Bumi yang Datar, Apa kesamaan antara kaum Cina, Yahudi, dan Amerika? Ketiga-tiganya memi...

Masih Percaya Media?

November 05, 2018 Admin 0

<h2 style="text-align: center;">
Masih Percaya Media?</h2>
<div>
<div style="text-align: center;">
Pada Pemilu 2014 lalu kamu dukung siapa? Kamu juga mendukung media-media yang mendukung mereka? Sebenarnya siapah sih yang media-media itu dukung? Jokowi-Prabowo atau pemilik medianya?</div>
<div style="text-align: center;">
 </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
Lebih jelasnya simak video yang disajikan Tim dari REMOTIVI berikut : </div>
<div style="text-align: center;">
 </div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<iframe allow="accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/IM1Sx_VJWqY?controls=0" width="560"></iframe>
</div>

Artikel Masih Percaya Media?

Masih Percaya Media? Pada Pemilu 2014 lalu kamu dukung siapa? Kamu juga mendukung media-media yang mendukung mereka? Sebenarnya siapah s...

Kerinduan Puteri Kecil terhadap Ayahnya

November 05, 2018 Admin 0

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcyVG0ejuDtEkFW4KsByJGv6Zu_JI590edwnlhkd16BuRFZvh9GSthVnSJ044tSvIncqPxw3iqbvup5KdYChyphenhyphenYg9gQRoflKCYeQmf_vk5NVKWgeAvPIzMF3SZohfDNBtS0BZraOwJQaK4/s1600/apa+sketsa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1132" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcyVG0ejuDtEkFW4KsByJGv6Zu_JI590edwnlhkd16BuRFZvh9GSthVnSJ044tSvIncqPxw3iqbvup5KdYChyphenhyphenYg9gQRoflKCYeQmf_vk5NVKWgeAvPIzMF3SZohfDNBtS0BZraOwJQaK4/s320/apa+sketsa.jpg" width="225" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<h2 class="subtitle" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #777777; font-style: italic; font-weight: 400; line-height: 1.5; margin: 10px 0px 20px;">
 </h2>
<h2 class="subtitle" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #777777; font-style: italic; font-weight: 400; line-height: 1.5; margin: 10px 0px 20px; text-align: center;">
Ayah, aku rindu suasana basuh jiwaku. Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu.</h2>
<div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; margin-bottom: 20px;">
Ayah…</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; margin-bottom: 20px;">
Maaf, aku mengganggu, sebentar saja Yah. Aku ingin bicara. Aku tau, mungkin siang ini Ayah sedang sibuk-sibuknya bergelut di meja kerja atau sedang pusing memikirkan kerjaan setumpuk untuk mengejar deadline. Maaf, semua itu demi aku ya? Memang selalu merepotkan Ayah. Aku hanya ingin mengucapkan terimakasih untukmu. Baca ya, Yah…</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; margin-bottom: 20px;">
Ayah, terima kasih, karenamu lah aku mampu melawan segala persaingan. Kutipan pesanmu yang selalu ku ingat, "Jangan menyerah, Nak! Bersaing lah dengan cara bijak". Maka itulah, aku masih berdiri, meski banyak yang berusaha menjatuhkan ku di luar sana. Tak apa, itulah hidup, semua pun ingin kemenangan, jadi sah saja jika persaingan begitu kejam. Tapi setidaknya, karena Ayah, aku tidak membalas kekejaman mereka yang ingin menjatuhkan.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; margin-bottom: 20px;">
Ayah, terima kasih, karenamu lah aku mampu beradaptasi.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; margin-bottom: 20px;">
Karakter orang di luar sana tidak sama seperti mu, Nak… Berbaur lah dan pahami mereka".</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; margin-bottom: 20px;">
Maka itulah, aku mampu menerima teman baru dari berbagai sumber. Meski sering kali aku merasa sakit hati, tapi karena Ayah, aku mampu menyembuhkannya sendiri dan tetap bersemangat memperluas pertemanan tanpa dendam.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; margin-bottom: 20px;">
</div>
<blockquote style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; border-left: 3px solid rgb(244, 141, 20); box-sizing: border-box; color: #888888; font-style: italic; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; line-height: 1.6em; margin: 30px 0px 30px 30px; orphans: 2; padding: 0px 15px; position: relative; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; width: 493.5px; word-spacing: 0px;">
</blockquote>
 
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-style: normal; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; margin: 0px 0px 20px; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">
Terjalnya perjalanan menuju kemenangan sangatlah tajam, bahkan sakit ku sudah tidak lagi bisa terobati dengan obat merah yang biasa dulu Ayah tetesi ketika jatuh dari sepeda. Duri-duri tajam menancap paksa meski tidak menampakkan darah, tapi karena Ayah, aku masih bisa terus tersenyum dan berusaha mencabut semua duri itu.</div>
<blockquote style="background-color: white; border-left: 3px solid rgb(244, 141, 20); box-sizing: border-box; color: #888888; font-style: italic; line-height: 1.6em; margin: 30px 0px 30px 30px; padding: 0px 15px; position: relative; width: 493.5px;">
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 20px;">
Darimu berpesan "Ketika kamu bersedih, ingatlah satu hal. Allah yang akan menggantikan luka – luka itu"</div>
<div>
 </div>
</blockquote>
 Ayah, terima kasih, karenamu aku mampu menjadi seorang yang mandiri dan mengatasi masalah itu sendiri. Meski sering kali aku menjerit dan ingin kembali ke pelukanmu. 
<blockquote style="background-color: white; border-left: 3px solid rgb(244, 141, 20); box-sizing: border-box; color: #888888; font-style: italic; line-height: 1.6em; margin: 30px 0px 30px 30px; padding: 0px 15px; position: relative; width: 493.5px;">
</blockquote>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #888888; font-style: italic; margin-bottom: 20px;">
"Nak.. tidak selamanya Ayah bisa mendampingimu, tapi Allah akan selalu membantumu".</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #888888; font-style: italic; margin-bottom: 20px;">
Egoisku kala itu berkata ,"Aku mau terus sama Ayah"</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; margin-bottom: 20px;">
Tapi kini aku mengerti, akan ada saatnya dimana harus menapaki jejak dan melangkah sendiri. Karena Ayah, aku sudah menjadi seseorang yang mandiri dan mampu mengatasi masalah sendiri, meski langkahku sangatlah berat dan tertatih.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; margin-bottom: 20px;">
Ayah, terima kasih, kau memberikan rindu abadi yang tidak pernah terhenti. Dalam dekapku, menginginkan kamu kembali, lagi – lagi aku hanya ingin menjadi putri kecilmu yang hidup bersama boneka dan pelukanmu.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; margin-bottom: 20px;">
Terima kasih Ayah…</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; margin-bottom: 20px;">
Hanya ribuan kata terima kasih yang bisa aku sampaikan, sedangkan Ayah tidak pernah meminta balasan dari rasa sayang yang Ayah berikan. Seringkali rasanya mengeluh dan ingin menyerah, tapi lagi – lagi pelukanmu mengajakku bangkit. Maafkan anak mu ini Yah, selalu mengganggu waktu dan aktivitasmu. Maafkan pula, yang sering menelponmu di waktu meeting-mu. Seperti siang ini.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; margin-bottom: 20px;">
Tapi…maaf Ayah, aku lupa. Sekarang Ayah sudah berada dalam pelukan Yang Kuasa, tapi masih saja aku menarik bayangmu untuk terus dijadikan pedoman.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #888888; font-style: italic; margin-bottom: 20px;">
Senyumlah di sana ya Ayah</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #888888; font-style: italic; margin-bottom: 20px;">
Putri kecil mu sudah menjadi wanita tangguh, sama seperti yang Ayah tempa dulu.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #888888; font-family: "Roboto Slab", sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; margin-bottom: 20px;">
 </div>
</div>

Artikel Story Kerinduan Puteri Kecil terhadap Ayahnya

Ayah, aku rindu suasana basuh jiwaku. Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu. Ayah… Maaf, aku mengganggu, sebentar sa...

Tebak Lucu 10 Sayur-Sayuran

November 04, 2018 Admin 0

<div style="background-color: white; color: #212121; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; margin-top: 22px; padding: 0px;">
Sudah sejak dahulu, semua orang percaya sayur adalah makanan yang begitu penting dikonsumsi. Kandungan serat, vitamin, dan mineral yang terdapat di sayuran mampu berkhasiat baik bagi tubuh. Wajar saja bila orang menganggap makan belum lengkap kalau belum ada sayur.</div>
<div style="background-color: white; color: #212121; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; margin-top: 22px; padding: 0px;">
Ngomong-ngomong soal sayur, orang-orang di Indonesia memang terkenal dengan kreativitasnya yang tinggi. Nama sayur-sayuran yang sebenarnya biasa saja pun bahkan bisa menjadi pelesetan kata dan tebak-tebakan yang lucu.</div>
<div style="background-color: white; color: #212121; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; margin-top: 22px; padding: 0px;">
Daripada penasaran, berikut rangkuman dari berbagai sumber tebak kocak ala netizen Indonesia yang jawabannya bikin mikir dua kali.</div>
<div style="background-color: white; color: #212121; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; margin-top: 22px; padding: 0px;">
1. Hiya hiya hiya.</div>
<figure class="fig-cont include-image" style="background-color: white; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; line-height: normal; margin: 27px 0px 0px; position: relative;"><img alt="" data-hashid="0h7sH0tYFzaFx1SUXnnh0XC08fazNGJXtfEX85QiUnNmgLLH1eTi4lMlZJNG5aKy8CGycnOFBNc21QeScLG3gl" height="400" src="https://obs.line-scdn.net/0h7sH0tYFzaFx1SUXnnh0XC08fazNGJXtfEX85QiUnNmgLLH1eTi4lMlZJNG5aKy8CGycnOFBNc21QeScLG3gl/w644" style="border: 0px; display: block; width: 712px;" width="400" /><figcaption style="color: #b2b2b2; margin-top: 12px;"></figcaption></figure><div style="background-color: white; color: #212121; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; margin-top: 22px; padding: 0px;">
2. Jangan ngebut-ngebut dong makanya.</div>
<figure class="fig-cont include-image" style="background-color: white; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; line-height: normal; margin: 27px 0px 0px; position: relative;"><img alt="" data-hashid="0h_h48nr8qAEcJQS384hd_EDMXAyg6LRNEbXdRWVkvXnN3JBVFMiZPKSpICSMtI0cZZy9PIy1AG3YscU8QZ3BP" src="https://obs.line-scdn.net/0h_h48nr8qAEcJQS384hd_EDMXAyg6LRNEbXdRWVkvXnN3JBVFMiZPKSpICSMtI0cZZy9PIy1AG3YscU8QZ3BP/w644" style="border: 0px; display: block; width: 712px;" /><figcaption style="color: #b2b2b2; margin-top: 12px;"></figcaption></figure><div style="background-color: white; color: #212121; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; margin-top: 22px; padding: 0px;">
3. Awkarin versi hijau.</div>
<figure class="fig-cont include-image" style="background-color: white; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; line-height: normal; margin: 27px 0px 0px; position: relative;"><img alt="" data-hashid="0hnRTuCGWAMX1pDBzGglhOKlNaMhJaYCJ-DTpgYzlib0kXaSR_Umt8E0oPPUxBNHYjB2J-GUwLKkxMPH4qBz18" src="https://obs.line-scdn.net/0hnRTuCGWAMX1pDBzGglhOKlNaMhJaYCJ-DTpgYzlib0kXaSR_Umt8E0oPPUxBNHYjB2J-GUwLKkxMPH4qBz18/w644" style="border: 0px; display: block; width: 712px;" /><figcaption style="color: #b2b2b2; margin-top: 12px;"></figcaption></figure><div style="background-color: white; color: #212121; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; margin-top: 22px; padding: 0px;">
4. Kok nyolot?</div>
<figure class="fig-cont include-image" style="background-color: white; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; line-height: normal; margin: 27px 0px 0px; position: relative;"><img alt="" data-hashid="0hQ4X-VsfDDhtlVCOgjgJxTF8CDXRWOB0YAWJfBTU6UC8bMRsZXjNAdUYGAntKNklFCzpBfkhQFSpAZEFMC2VB" src="https://obs.line-scdn.net/0hQ4X-VsfDDhtlVCOgjgJxTF8CDXRWOB0YAWJfBTU6UC8bMRsZXjNAdUYGAntKNklFCzpBfkhQFSpAZEFMC2VB/w644" style="border: 0px; display: block; width: 712px;" /><figcaption style="color: #b2b2b2; margin-top: 12px;"></figcaption></figure><div style="background-color: white; color: #212121; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; margin-top: 22px; padding: 0px;">
5. Kalau panas namanya kembang hot.</div>
<figure class="fig-cont include-image" style="background-color: white; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; line-height: normal; margin: 27px 0px 0px; position: relative;"><img alt="" data-hashid="0hH75IKpVMFxgIMDqj42VoTzJmFHc7XAQbbAZGBlheSSx2VQIaM1dbdis1TSojB1BGZl5YfCw3DCktAFhPZgFb" src="https://obs.line-scdn.net/0hH75IKpVMFxgIMDqj42VoTzJmFHc7XAQbbAZGBlheSSx2VQIaM1dbdis1TSojB1BGZl5YfCw3DCktAFhPZgFb/w644" style="border: 0px; display: block; width: 712px;" /><figcaption style="color: #b2b2b2; margin-top: 12px;"></figcaption></figure><div style="background-color: white; color: #212121; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; margin-top: 22px; padding: 0px;">
6. Terserah lo deh~</div>
<figure class="fig-cont include-image" style="background-color: white; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; line-height: normal; margin: 27px 0px 0px; position: relative;"><img alt="" data-hashid="0hPLtcjtS1D2NJGiLYok1wNHNMDAx6dhxgLSxefRl0UVc3fxphcn1BDWoSBgNlLEg9J3RABmQYFFJsKkA0JytB" src="https://obs.line-scdn.net/0hPLtcjtS1D2NJGiLYok1wNHNMDAx6dhxgLSxefRl0UVc3fxphcn1BDWoSBgNlLEg9J3RABmQYFFJsKkA0JytB/w644" style="border: 0px; display: block; width: 712px;" /><figcaption style="color: #b2b2b2; margin-top: 12px;"></figcaption></figure><div style="background-color: white; color: #212121; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; margin-top: 22px; padding: 0px;">
7. Sampai berjumpa pulang.</div>
<figure class="fig-cont include-image" style="background-color: white; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; line-height: normal; margin: 27px 0px 0px; position: relative;"><img alt="" data-hashid="0h5_A0NQB3anB8SUfLlx0VJ0YfaR9PJXlzGH87biwnNEQCLH9yRy4nHl9OY0gDcC0uEiclFFlAcUFZeSUnEngn" src="https://obs.line-scdn.net/0h5_A0NQB3anB8SUfLlx0VJ0YfaR9PJXlzGH87biwnNEQCLH9yRy4nHl9OY0gDcC0uEiclFFlAcUFZeSUnEngn/w644" style="border: 0px; display: block; width: 712px;" /><figcaption style="color: #b2b2b2; margin-top: 12px;"></figcaption></figure><div style="background-color: white; color: #212121; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; margin-top: 22px; padding: 0px;">
8. Mas bro-koli..</div>
<figure class="fig-cont include-image" style="background-color: white; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; line-height: normal; margin: 27px 0px 0px; position: relative;"><img alt="" data-hashid="0hDAg8iad4G25aQTbVsRRkOWAXGAFpLQhtPndKcAovRVokJA5sYSZXAHkSQ1h3JVwwNC9UCn9CAF9_cVQ5NHBX" src="https://obs.line-scdn.net/0hDAg8iad4G25aQTbVsRRkOWAXGAFpLQhtPndKcAovRVokJA5sYSZXAHkSQ1h3JVwwNC9UCn9CAF9_cVQ5NHBX/w644" style="border: 0px; display: block; width: 712px;" /><figcaption style="color: #b2b2b2; margin-top: 12px;"></figcaption></figure><div style="background-color: white; color: #212121; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; margin-top: 22px; padding: 0px;">
9. Tetot, lagunya Fix You.</div>
<figure class="fig-cont include-image" style="background-color: white; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; line-height: normal; margin: 27px 0px 0px; position: relative;"><img alt="" data-hashid="0h9Fj2GE2hZmlXS0vSvB0ZPm0dZQZkJ3VqM303dwclOF0pLnNrbCwpB3RKPw5yfiE3OSUpDXNIfVhyeyk-OXop" src="https://obs.line-scdn.net/0h9Fj2GE2hZmlXS0vSvB0ZPm0dZQZkJ3VqM303dwclOF0pLnNrbCwpB3RKPw5yfiE3OSUpDXNIfVhyeyk-OXop/w644" style="border: 0px; display: block; width: 712px;" /><figcaption style="color: #b2b2b2; margin-top: 12px;"></figcaption></figure><div style="background-color: white; color: #212121; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; margin-top: 22px; padding: 0px;">
10. The End.</div>
<a class="btn_txt" href="https://m.brilio.net/ngakak/10-tebakan-lucu-nama-sayur-sayuran-ini-bikin-mikir-dua-kali-181102y.html?utm_source=10+Tebakan+lucu+nama+sayur-sayuran+ini+bikin+mikir+dua+kali&utm_medium=LineNewsclick&utm_campaign=LineTodayNews" style="background-color: white; color: #00b868; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; text-decoration-line: none;" target="_blank" title="Artikel Asli"></a> 
<figure class="fig-cont include-image" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: black; display: block; font-family: "Helvetica Neue", Helvetica, Arial, sans-serif; font-style: normal; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; line-height: normal; margin: 27px 0px 0px; orphans: 2; position: relative; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><img alt="" data-hashid="0hx7irKhC7JxhUCwqjv11YT25dJHdnZzQbMD12BgRleSwqbjIab2xodndefy8rOWBGOmVofHAOPClxO2hPOjpo" src="https://obs.line-scdn.net/0hx7irKhC7JxhUCwqjv11YT25dJHdnZzQbMD12BgRleSwqbjIab2xodndefy8rOWBGOmVofHAOPClxO2hPOjpo/w644" style="border: 0px; display: block; width: 712px;" /><figcaption style="color: #b2b2b2; display: block; font-size: 14px; margin-top: 12px;"></figcaption></figure>