ALAMSYAH029

Imajinasi dan Kenyataan

October 28, 2011 Admin 0

<div style="color: black;">
<br /></div>
<div style="color: black;">
<b>Imajinasi</b> secara umum, adalah kekuatan atau proses menghasilkan citra mental dan ide.</div>
<span style="color: black;"> </span><br />
<div style="color: black;">
Istilah ini secara teknis dipakai dalam psikologi sebagai proses membangun kembali persepsi  dari suatu benda yang terlebih dahulu diberi persepsi pengertian. Sejak  penggunaan istilah ini bertentangan dengan yang dipunyai bahasa biasa,  beberapa psikolog lebih menyebut proses ini sebagai "menggambarkan" atau  "gambaran" atau sebagai suatu reproduksi yang bertentangan dengan  imajinasi "produktif" atau "konstruktif".</div>
<span style="color: black;"> </span><br />
<div style="color: black;">
Gambaran citra dimengerti sebagai sesuatu yang dilihat oleh "mata pikiran".  Suatu hipotesis untuk evolusi imajinasi manusia ialah bahwa hal itu  memperbolehkan setiap makhluk yang sadar untuk memecahkan masalah (dan  oleh karena itu meningkatkan fitnes) perseorangan oleh penggunaan simulasi jiwa.</div>
<h2>
<span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Imajinasi_dan_Kenyataan."><br />
</span></h2>
Kita seringkali salah persepsi dalam memahami makna imajinasi. Dalam  kenyataannya, imajinasi adalah sebuah kerja akal dalam mengembangkan  suatu pemikiran yang lebih luas dari apa yang pernah dilihat, dengar,  dan rasakan. Dengan imajinasi, manusia mengembangkan sesuatu dari  kesederhanaan menjadi lebih bernilai dalam pikiran. Ia dapat  mengembangkan sesuatu dari Ciptaan Tuhan dalam pikirannya. Dengan tujuan  untuk mengembangkan suatu hal yang lebih bernilai dalam bentuk benda,  atau sekedar pikiran yang terlintas dalam benak. Alfan Arrasuli .(2001)<br />
<br />
<span style="font-size: xx-small;"><i>id.wiki</i></span>

Imajinasi dan Kenyataan

Imajinasi secara umum, adalah kekuatan atau proses menghasilkan citra mental dan ide. Istilah ini secara teknis dipakai dalam psikol...

Jika Ibu Tidak Mengatakan yang Sebenarnya

October 28, 2011 Admin 0

<h2>
</h2>
<div style="text-align: center;">
<blockquote>
Ibu  Kur mengeluh karena putrinya yang masih di playgroup suka  menggesek-gesek kemaluannya pada sudut meja atau benda apa saja. Ibu ini  merasa malu karena perbuatan itu dilakukan sang anak dengan sengaja dan  ia merasa senang. Tindakan yang kurang senonoh itu sudah mulai  dilakukan ketika si anak belum genap berusia 5 tahun. Keluhan serupa  juga pernah diutarakan Ibu Suk, karena anak lelakinya sering luka lecet  di kemaluannya. Pada mulanya, si anak tidak mengaku kalau luka itu  akibat perbuatan yang disengaja. Namun setelah didesak, akhirnya is  mengaku bahwa dirinya memang merasa senang mempermainkan kemaluannya,  bahkan atas bantuan adiknya, ketika usianya belum cukup 4 tahun.</blockquote>
</div>
<strong>Perkembangan psikoseksual</strong><br />
Anak-anak  masih dalam kondisi yang stabil. Mereka banyak dipengaruhi oleh faktor  dominan yang terikat pada faktor konstitusi (yang dibawa dan terbentuk  dalam tubuh), lingkungan, dan ada tidaknya trauma yang menimpanya selama  masa perkembangan psikoseksual. Berperan buruk tidaknya pengaruh ini  sangat ditentukan oleh sikap orangtua dalam mendidik anaknya. Sikap  kaku, keras, dan otoriter, tidak jarang akan berpengaruh buruk terhadap  perkembangan anak.<br />
Dalam perkembangan yang normal, masa bayi  ditandai dengan fase oral, di mana anak memperoleh kenikmatannya melalui  mulut. Ini terjadi sampai bayi berusia 18 bulan. Segala apa yang  diraihnya, dimasukkannya ke dalam mulutnya. Fase mulut ini dilanjutkan  dengan fase anal dan falik sampai anak berumur 5 tahun. Pada fase ini,  anak memperoleh kenikmatannya melalui liang dubur dan kemaluannya.  Setelah fase ini terlewati, anak masuk ke dalam fase laten menjelang  masa akil baliknya.<br />
Dalam memasuki fase demi fase kehidupan  psikoseksualnya, anak sedikit banyak akan mengalami hambaran dan  pengaruh, baik yang menguntungkan maupun merugikan perkembangannya.  Terutama pada fase anal dan falik, di mana sering terjadi kompleks  Oedipal yang tidak terselesaikan secara normal. Trauma ini biasanya  karena sikap orangtua yang kurang bijaksana.<br />
Dalam masa  perkembangan psikoseksualnya, anak memahami identitas gendernya, yang  secara tegas merasakan perbedaan dirinya dengan lawan jenisnya. Tanpa  kesadaran yang jelas, mungkin karena lingkungan dan asuhan yang kurang  diarahkan, anak akan mengalami <a href="http://requestartikel.com/gangguan-identitas-jenis-kelamin-2011091887.html">gangguan dalam identitas pembedaan jenis kelamin</a>. Ini dapat mengganggu identitas seksual, yang kemudian akan mengganggu pula perilaku dan tingkah laku seksualnya yang normal.<br />
Pada  fase anal dan falik, anak sudah mulai berfantasi lewat pengeluaran  najis dan air seninya. Selanjutnya, anak memperoleh kenikmatan dengan  cara memanipulasi kemaluannya (mungkin pula dengan cara masturbasi).  Tidak jarang anak merasa senang memperagakan kemaluannya. Ia merasa  bangga memiliki bentuk kemaluannya dan sangat merasa takut kehilangan  zakarnya, pada anak laki-laki. Pada anak perempuan, yang terjadi  sebaliknya. Mereka merasa kehilangan zakar dan merasa cemburu karena  tidak memilikinya. Perkembangan seperti ini normal adanya.<br />
Apabila  pada masa ini—yaitu fase anal dan falik yang berlangsung antara usia 10  bulan sampai 5 tahun—orangtua keliru menghadapinya, penyimpangan  perkembangan psikoseksual mungkin saja dapat terjadi. Sikap orangtua  yang menentang perilaku anaknya pada masa ini dapat menimbulkan perasaan  negatif dalam diri si anak. Rasa malu, takut, dan bersalah yang muncul  dalam diri si anak, menjadi dasar berkembangnya masalah neurotik kelak  setelah si anak menjadi dewasa, yang berkaitan erat dengan masalah  seksualnya.<br />
<strong>Kompleks Oedipal</strong> berlangsung pada  masa tersebut di atas. Anak lelaki akan mencintai ibunya. Ia merasa  ingin memiliki ibunya. Memandang ibunya sebagai objek seksual sekaligus  memusuhi ayahnya, yang dipandang sebagai rival. Kejadian yang sebaliknya  terjadi pada anak perempuan. Proses ini berlangsung mulus atau tidak  terlalu dipengaruhi oleh kondisi kultural, pengaruh sosial, lingkungan,  serta latar belakang keluarga. Tercakup ke dalamnya sikap orangtua dalam  mengasuh anak mereka.<br />
Kompleks di atas harus terselesaikan secara  baik. Biasanya, anak lelaki akan merasa takut dan mengalah terhadap  ayahnya, yang semula dipandangnya sebagai rival. Lalu ia mulai  mengidentifikasikan dirinya sebagai ayah. Anak merasakan adanya ancaman  kastrasi (disunat). Ia merelakan melepaskan keinginannya untuk memiliki  ibunya dan memandangnya sebagai objek seksualnya. Setelah konflik ini  terselesaikan, anak dapat mengidentifikasikan dirinya terhadap ibunya.  Identifikasi yang terakhir ini jelas tidak normal pada anak lelaki.  Demikian pula jika sebaliknya terjadi pada anak perempuan.<br />
Sifat-sifat  feminin yang dominan pada anak lelaki biasanya terjadi akibat dalam  kondisi tertentu ia mengidentifikasikan dirinya dengan ibunya. Ini  merupakan penyimpangan, yang dianggap sebagai kompleks Oedipal yang  tidak terselesaikan.<br />
Fase laten sebagai lanjutan dari akhir dari  kompleks Oedipal akan mengokohkan anak dalam mengidentifikasikan  identitas seksualnya sesuai dengan jenis kelaminnya. Pergaulan  homososial, yakni dengan sesama jenisnya, akan memperkuat sifat tabiat  kekelaminannya. Yang wanita akan semakin menonjol kewanitaannya  sementara yang pria akan semakin mantap kepriaannya. Perkembangan ini  tentu akan mengembangkan perilaku seksual yang normal.<br />
Penyimpangan  dalam identifikasi diri tidak jarang terjadi. Kompleks Oedipal seperti  telah disebutkan di atas menjadi masa yang amat menentukan dalam  kehidupan seksual seseorang. Ibu yang dominan, ayah yang “lemah” dan  tidak dirasakan “hadir” dalam suasana rumah ketika anak sedang dalam  fase anal dan falik akan membuat anak keliru mengidentifikasikan  dirinya. Anak lelaki menjadi lebih feminin, demikian pula jika terjadi  sebaliknya.<br />
Dalam keadaan normal, wajar jika anak lelaki pada usia  di bawah 5 tahun begitu dekat dan manja terhadap ibunya. Namun, jika  perasaan dekat dengan ibu menjadi sedemikian “intim” sehingga si anak  meniru bersikap, bertingkah laku, dan berpenampilan seperti yang tampak  pada ibunya, jelas ini tidak normal. Apalagi anak cenderung merasa tidak  senang bergaul dengan teman yang berlawanan jenis. Keadaan ini  merupakan kompleks Oedipal yang tidak terselesaikan dan dapat menjadi  awal dari perilaku homoseksual. Ia mendistorsikan sikapnya terhadap  wanita sebagai rangsangan yang tidak menyenangkan dirinya  (sadomasokistik) dan mengembangkan sikap homoseksual terhadap pria.  Akhirnya, ia mengembangkan perilaku seksual yang menjurus ke  homoseksual, suatu fantasi seksual yang diarahkan pada jenis kelamin  yang sama. Ini terjadi akibat fiksasi identifikasi seperti telah  diuraikan di atas. Anak lelaki tentu terikat pada ibunya.<br />
<strong>Lebih terbuka pada anak</strong><br />
Kebanyakan  keluarga kita masih terkungkung oleh adanya unsur tabu dalam hal seks.  Keterbatasan orangtua untuk membicarakan masalah seksual dengan  anak-anaknya justru akan menimbulkan kesulitan bagi anak dalam  perkembangan psikoseksual, jika bukan malah menimbulkan kejahatan  seksual.<br />
Anak harus merasa jelas tentang identitas jenis  kelaminnya. Anak juga harus merasa sadar tentang identitas seksualnya,  sehingga dengan fantasinya yang wajar dan normal dapat mengembangkan  perilaku seksual yang normal. Hambatan atau penyimpangan dalam proses  ini akan berakibat buruk terhadap perkembangkan psikoseksualnya. Sikap  neurotik menjadi akar penyebab dari berbagai deviasi seksual yang  dialaminya setelah dewasa. Trauma ini terjadi hampir seluruhnya karena  sikap dan perlakuan ibunya selama mengasuhnya yang kurang bijaksana.<br />
Bersikap  lebih terbuka dalam hal seks terhadap anak barangkali tidak mampu  dilakukan oleh semua orangtua. Namun, sekurang-kurangnya, bersikap  bijaksana selama masa identifikasi anak akan membantunya melewati masa  perkembangan psikoseksualnya secara mulus dan normal. Di tangan  orangtualah semua ini terletak. Biarkan anak-anak berkembang wajar  sebagaimana ia harus menjadi, tanpa orangtua mengusiknya dengan banyak  kata yang berbunyi: jangan!<br />
<strong>Pustaka</strong><br />
<code>Dari Balik Kamar Praktik Dokter 2 Oleh Dr.handrawan Nadesul</code><br />
<code><i><span style="font-size: xx-small;">http://requestartikel.com </span></i></code>

Jika Ibu Tidak Mengatakan yang Sebenarnya

Ibu Kur mengeluh karena putrinya yang masih di playgroup suka menggesek-gesek kemaluannya pada sudut meja atau benda apa saja. Ibu ini...

Perkembangan Keterampilan Anak (Motorik)

October 28, 2011 Admin 0

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-o_zeudg-fJU/Tqp5HP3FAXI/AAAAAAAAAOM/Ep7f3fdjXmI/s1600/kartun+otak.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://3.bp.blogspot.com/-o_zeudg-fJU/Tqp5HP3FAXI/AAAAAAAAAOM/Ep7f3fdjXmI/s200/kartun+otak.png" width="188" /></a></div>
Perkembangan  motorik sangat penting dalam perkembangan keterampilan anak secara  keseluruhan. Perkembangan motorik anak dibagi jadi dua komponen, yaitu <strong>motorik halus</strong> dan <strong>motorik kasar</strong>.  Melalui keterampilan motorik, seorang bayi menunjukkan kemandiriannya  bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Ini akan memupuk rasa  percaya dirinya di kemudian hari. Keterampilan motorik yang baik juga  membuat anak mudah beradaptasi dengan lingkungan belajarnya. Anak bisa  menulis, menggambar, mewarnai, berolahraga, dan lain-lain. Lewat motorik  juga anak bisa menemukan kesenangan, dia bisa bermain petak umpet,  menari, bernyanyi, atau melempar dan menangkap bola. Keterampilan ini  jugalah yang memudahkan anak untuk bergaul dengan teman-teman  sebayanya.Oleh sebab itulah, perkembangan motorik sangat penting untuk  kepribadian anak.<br />
Orangtua perlu mengetahui tahap-tahap  perkembangan motorik anak, dari bayi mulai bisa mengangkat kepalanya  hingga anak yang sudah bisa naik sepeda roda tiga. Dengan begitu, kita  jadi tahu bagaimana stimulasi yang tepat dan benar yang harus diberikan  agar perkembangan keterampilan dan kecerdasan anak optimal. Selain itu,  kita bisa mengetahui apabila satu fase belum dilalui dengan baik,  tentunya fase perkembangan berikutnya belum bisa diajarkan. Misalnya,  saat anak belum bisa berjalan, kita belum bisa mengajarkannya berlari  atau melompat.<br />
Kemampuan motorik kasar dan halus anak perlu  dilatih dan diasah. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk melatih  motorik kasar. Motorik kasar merupakan area terbesar dalam perkembangan  di usia batita (bawah tiga tahun). Diawali dengan kemampuan berjalan,  berlari, melompat, dan melempar. Dalam hal ini, kegiatan di luar ruangan  adalah pilihan terbaik karena anak dapat menggerakkan seluruh tubuhnya  sesuka hati. Di samping itu, sediakan juga peralatan bermain, seperti  tali atau bola, perosotan, dan lain-lain. <a href="http://requestartikel.com/pengertian-kegiatan-bermain-aktif-2011091860.html">Kegiatan bermain aktif</a>  akan mengasah kemampuan motorik kasar, sekaligus motorik halusnya.  Untuk melatih keterampilan motorik halus, di antaranya adalah dengan  latihan menuang air dari teko plastik ke gelas, mengambil dan  mengumpulkan dedaunan, menyisir rambut, membentuk plastisin atau malam,  meronce, menyusun balok atau puzzle, dan lainnya.<br />
<strong>Pustaka</strong><br />
<code>Menu  Sehat & Permainan Kreatif untuk Meningkatkan Kecerdasan Anak Oleh  Ayu Bulan Febry K. D., S.KM & dr. Zulfito Marendra</code>

Perkembangan Keterampilan Anak (Motorik)

Perkembangan motorik sangat penting dalam perkembangan keterampilan anak secara keseluruhan. Perkembangan motorik anak dibagi jadi dua k...

Idul-Adha dan Semangat Berkorban

October 28, 2011 Admin 0

<div class="post_date">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-lSU-KqLS83w/Tqp4jFLHFdI/AAAAAAAAAOE/qUmCMuC76tY/s1600/images.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-lSU-KqLS83w/Tqp4jFLHFdI/AAAAAAAAAOE/qUmCMuC76tY/s320/images.jpeg" width="320" /></a></div>
Jika  ada yang mengatakan bahwa berkorban itu tidak mengenal bulan atau  tahun, itu memang benar. Bahkan pengorbanan tidak mengenal hari. “Balon”  pengorbanan semestinya “dipompa” setiap waktu. Akan tetapi, setiap kali  <strong>Idul-adha</strong> di ambang pintu, seorang muslim akan  teringat tentang kisah yang sangat bersejarah, sehingga diabadikan dalam  Al-Qur’an, yaitu cerita Nabi Ibrahim yang mau menyembelih anaknya, Nabi  Ismail, sebagai korban. Peristiwa ini memang sangat mengesankan jika  direnungkan secara seksama. Betapa seorang bapak rela melepas sesuatu  yang paling mahal dalam hayatnya demi memenuhi sebuah seruan.<br />
<strong>1. Motif-motif Sikap Ibrahim</strong><br />
Jika  diamati, pengorbanan Nabi Ibrahim (khalilullah) itu, memang benar  melampaui standar kemampuan manusia biasa. Tak seorang pun, agaknya,  yang rela mengorbankan “buah hati”nya demi kepentingan apa pun. Justru  itu, pertanyaan yang pertama kali menikam dalam benak kita ialah: motif  apa sebenarnya yang membentuk sikap Ibrahim sampai mampu berbuat di luar  batas pengorbanan insan yang normal? Ada dua hal yang sangat menentukan  dalam hubungan ini, yaitu:<br />
1.cara pandang Nabi Ibrahim terhadap dunia dan benda-bendanya, serta<br />
2.bobot Allah SWT dalam visi Ibrahim.<br />
Kedua  faktor ini secara bersama membentuk pola pikir dan sikap Ibrahim,  sehingga melahirkan pengorbanan yang sama kita kenal. Seseorang yang  memandang benda atau materi yang dimilikinya dengan visi “pembesaran”  maka cenderung bersikap sayang dan cinta yang berlebihan pada benda atau  hak miliknya. Apalagi kalau proses mendapatkannya menempuh kerja keras,  kegigihan, dan kurang istirahat, maka sense of belonging-nya semakin  mengental. Harta itu pun dijaga dan sedapat mungkin dihindarkan dari  proses penyusutan dan pengurangan. Akibatnya, merebaklah virus bakhil  dan cinta materi yang sangat membahayakan bagi butir-butir iman.<br />
Visi  “pembesaran” ini secara umum dimiliki oleh makhluk manusia seperti yang  tergambar dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 14. Hanya saja setiap  orang mungkin berbeda intensitasnya. Semakin besar skala “pembesaran”  itu, semakin menjamur pula jumlah “virus-virus” bakhil.<br />
Hanya  golongan mukmin saja yang memiliki visi lain. Kalangan ini memandang  dunia berikut benda-bendanya dengan visi “penyederhanaan”. Justru itu,  dalam kehidupan, golongan ini terlihat agak aneh dari orang-orang awam.  Mereka tidak segan-segan mengorbankan sesuatu yang mahal dalam hidupnya,  sekalipun itu nyawa, untuk kepentingan Allah dan menegakkan agamanya.  Bahkan mereka yang terhimpun dalam kelompok ini berkompetisi satu sama  lain dalam menyumbangkan apa yang paling berharga bagi diri dan  keluarganya. Bagi yang memiliki harta, apapun jenisnya, betapapun  mahalnya, secara spontan mendermakannya ke jalan Allah.<br />
Dapat kita  baca misalnya, keteladanan Abu Bakar ketika menyumbang tiga ratus ekor  unta (atau sekitar enam ratus sapi), –nota bene: itu adalah keseluruhan  harta yang dimilikinya— ketika Islam membutuhkan dana untuk keperluan  perang. Demikian pula sikap Umar yang menyumbang separuhnya. Pengorbanan  seperti ini mungkin sulit dibayangkan oleh orang “awam” (mereka yang  tergabung pada visi “pembesaran”), tetapi itu suatu hal yang natural  bagi kelompok visi “penyederhanaan”.<br />
Demikian pula sikap yang  ditampilkan oleh Hanzhalah, seorang sahabat Nabi saw. yang lebih dikenal  dengan gelar ghasilul malaikah (orang yang dimandikan oleh malikat).  Sahabat yang satu ini belum sempat mandi junub pada malam pengantin  barunya. Ia langsung melompat keluar rumahnya begitu mendengar seruan  jihad dari Rasul saw.. Untungnya, pria yang tampan itu gugur di medan  tempur sebagai syahid, gelar yang sangat didamba-dambakannya. Jadi,  manisnya berbulan madu (honey moon) terasa enteng dan sepele bagi  orang-orang yang telah ditempa dengan visi “pengecilan” tadi. Masih  cukup banyak contoh-contoh yang dicatat oleh sejarah dari mereka yang  siap mengorbankan apa saja demi kepentingan yang lebih mulia.<br />
Pertimbangan  kedua ialah posisi Allah di mata Ibrahim. Ia bersedia menyembelih  putera kesayangannya, berani melakukan hal itu, karena dasar  pertimbangan kedua ini. Bagi Ibrahim, kepentingan Allah berada diatas  segenap kepentingan. Bahkan seluruh kepentingan yang ada akan gugur bila  berhadapan dengan kepentingan Allah. Kecintaan kepada anak memang suatu  kepentingan, namun kecintaan kepada instruksi Allah berada pada puncak  seluruh kepentingan. Barangkali ketegaran sikap ini muncul dari  penghayatan terhadap mutiara kalam Allah, “Dan tidak Kuciptakan jin dan  manusia kecuali untuk mengabdi diri kepada-Ku.” (QS adz-Dzaariyaat: 56)<br />
Dari  sini kita dapat mengatakan bahwa keseluruhan sikap dan perilaku yang  tergolong “aneh” dan luar biasa, agaknya dimotivisir oleh pertimbangan  kedua ini.<br />
<strong>2. Evaluasi Pengorbanan Muslim Sekarang Ini </strong><br />
Sebenarnya  bila kita membaca ajaran Islam, khusus yang menyangkut semangat  tadlhiyah (berkorban) dan penerapannya di masa lampau, kemudian kita  amati realita umat Islam sekarang ini dan semangat pengorbanannya, agak  sulit kita temukan benang penghubung antara kedua kenyataan Mi. Apa yang  kita saksikan pada sikap muslim sekarang ini seolah-olah tidak ada  hubungannya dengan sejarah indah masa lalu itu.<br />
Berbagai hal aneh dan  di luar perkiraan dapat kita lihat di sekitar kita. Di sana ada masjid  atau langgar yang terbengkalai pembangunannya. Ada bangunan pendidikan  Islam yang ter-kendala. Ada anak-anak di pinggir jalan mengulurkan  kaleng untuk pembangunan Masjid. Ada pula surat pembaca di media massa  mengungkapkan nasibnya yang perlu dana untuk operasi atau menyambung  sekolah. Sementara di sisi lain kita melihat nama-nama president  direktur, manager bank, pengusaha besar banyak yang memakai predikat  “Haji”, “Muhammad”, “Abdul…”, dan nama-nama nabi.<br />
Hal ini dapat  diinterpretasikan seperti di atas, yaitu semakin menipisnya spirit  pengorbanan dalam diri seorang muslim. Gejala ini, agaknya, timbul  karena ambisi dunia (materi) yang berlebihan dan membesarkannya sampai  melebihi skala normal. Di luar negeri, kita sering mendengar berita  kelaparan dari saudara kita di belahan Afrika. Yang lebih seri/is lagi,  perjuangan suci bangsa Afghanistan dan Palestina, yang setiap saat  menantikan uluran tangan dari saudaranya seakidah. Padahal bukan tak  banyak di antara umat ini yang memandang ribuan dolar itu hanya dengan  “sebelah mata”. Akan tetapi, problem yang sebenarnya dihadapi bukanlah  “minus dolar”, tetapi “krisis mental” lebih dominan, yang kemudian  mengikis rasa ukhuwwah Islamiyah dan izzah bil-Islam (bangga akan  keislaman).<br />
Iri rasanya hati bila mendengar “orang luar” datang  membawa obat dan gandum kepada pengungsi di Afghanistan. Juga membawa  beras plus supermie ke daerah transmigran. Akankah kenyataan ini  berlanjut terus?<br />
<strong>3. Membudayakan Spirit Ibrahim</strong><br />
Bila  kita sama-sama bertekad ingin memperbaharui kenyataan pahit ini, jalan  ke arah itu masih terbentang luas dan kesempatan terbuka lebar. Ini bisa  dimulai dengan menghayati ulang peristiwa Nabi Ibrahim serta  membudayakan semangat untuk berkorban dari apa yang dimilikinya.<br />
Marilah  kita memandang dunia (materi) yang ada sesuai dengan skala normal.  Kalau memungkinkan, memperkecilnya sampai ke titik terendah. Di sisi  lain, mari kita memandang Allah sesuai dengan posisi-Nya: sebagai  pencipta alam, pemberi rezeki, penguasa tunggal, dan sebagainya. Jenjang  untuk sampai menemukan posisi Allah bisa ditempuh dengan proses  tadabbur (perenungan) benda ciptaan-Nya, kekuasaan-Nya menciptakan  sesuatu dari nol, dan menghilangkan yang telah ada. Seseorang yang  mengerti betul nilai dunia yang sesungguhnya dan menemukan hakikat Allah  SWT, tidaklah mustahil akan mampu berbuat seperti kualitas amal  Ibrahim, atau paling tidak, mendekatinya.

Idul-Adha dan Semangat Berkorban

Jika ada yang mengatakan bahwa berkorban itu tidak mengenal bulan atau tahun, itu memang benar. Bahkan pengorbanan tidak mengenal hari...

MM1 Goes to Cikuray Part II

October 28, 2011 Admin 0

MM1 Goes to Cikuray Part II

Premiere Pro CS3 - Picture in Picture Tutorial

October 28, 2011 Admin 0

Premiere Pro CS3 - Picture in Picture Tutorial

Bass Jalan

October 28, 2011 Admin 0

<div style="text-align: justify;">
Yang pertama mesti kalian siapkan ya  jelas gitar bass. Untuk belajar tidak perlu menggunakan bass seharga  jutaan rupiah, cukup yang murah saja (atau bisa meminjam bass milik  teman). Setelah gitar bass sudah ditangan kalian lakukan sedikit  pemanasan/peregangan pada jari-jari agar tidak terjadi kram otot  nantinya (berdasarkan pengalaman pribadi, satu bulan pertama kalian  melakukan metode ini kram bisa saja terjadi akibat kurangnya pemanasan).</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah semua syarat diatas terpenuhi maka kalian bisa masuk ke sesi latihan. Perhatikan gambar di bawah ini.</div>
<img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5520648231681017586" src="http://1.bp.blogspot.com/_EdVtLtiktdQ/TJ1IUSs8RvI/AAAAAAAAADQ/koLor8qsjCk/s320/1.JPG" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 146px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /><br />
<div style="text-align: justify;">
Tempatkan  jari telunjuk pada titik nomer 1, jari tengah padatitik nomer 2, jari  manis pada titik nomer 3, dan jari kelingking pada titik nomer 4.  Setelah itu mainkan nada secara bergantian dari titik 1 - 2 - 3 - 4,  lakukan secara perlahan dan ulangi terus hingga jari kalian merasa  kelelahan. setelah jari kalian kelelahan, istirahatkan selama 1 menit  lalu coba lagi dengan kecepatan yang lebih cepat. <b>INGAT!! </b>Usahakan  nada yang terdengar rapi, jangan asal cepat tapi berantakan. Oleh sebab  itu lakukan secara bertahap hingga kalian merasa mampu menambah  kecepatan.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah  puas dengan nada itu lakukan lagi dengan cara terbalik. Mainkan nada  secara bergantian dari titik 4 - 3 - 2 - 1, lakukan lagi persis seperti  cara di atas.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang kalian perhatikan gambar di bawah ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5520652041109376082" src="http://4.bp.blogspot.com/_EdVtLtiktdQ/TJ1LyB7cDFI/AAAAAAAAADY/jnI7tzrDNYk/s320/2.JPG" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 158px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang  kalian gunakan metode latihan di atas dengan variasi latihan yang lain.  Mainkan nada dititik 1 - 2 - 3 - 4 (pada senar 4, perhatikan gambar),  kemudian lanjutkan pada senar yang lain, mainkan nada dititik 5 - 6 - 7 -  8, teruskan hingga nada dititik 16. Lakukan secara berulang-ulang, lalu  coba dengan melakukannya secara terbalik (dari titik 16 sampai 1). <b>INGAT!! </b>Usahakan nada yang terdengar rapi, jangan asal cepat tapi berantakan.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah melakukan metode ini apakah kalian sudah dianggap pantas untuk bermain bass jalan? <b>Belum!</b> Kalian perlu melakukan gerakan variasi lainnya. Perhatikan gambar di bawah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5520654403752585938" src="http://4.bp.blogspot.com/_EdVtLtiktdQ/TJ1N7jdeatI/AAAAAAAAADg/kSvznQXGkN8/s320/3.JPG" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 158px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></div>
<img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5520656449749602610" src="http://1.bp.blogspot.com/_EdVtLtiktdQ/TJ1PypZLUTI/AAAAAAAAADo/-ebXeZFE8X8/s320/4.JPG" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 146px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /><i><span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; line-height: 115%;">http://wogasylvester.blogspot.com/</span></span></i>

Bass Jalan

Yang pertama mesti kalian siapkan ya jelas gitar bass. Untuk belajar tidak perlu menggunakan bass seharga jutaan rupiah, cukup yang murah...

TAB Pada Bass

October 28, 2011 Admin 0

<span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Pada dasarnya, pembacaan senar selalu dihitung dari senar bawah. </span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Anggap garis putus-putus ini adalah 4 senar bas</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">-----------------------    ini adalah senar G (senar 1 dari bawah)</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">-----------------------    ini adalah senar D (senar 2 dari bawah)</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">-----------------------    ini adalah senar A (senar 3 dari bawah)</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">-----------------------    ini adalah senar E (senar 4 dari bawah)</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Gambar  garis putus-putus (--------) adalah jumlah ketukan (interval) antara  nada yang satu dengan yang lain atau biasa disebut dengan ketukan.</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Tulisan "angka" adalah petunjuk untuk mengetahui fret (kolom) mana yang akan ditekan.</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Berikut keterangannya:</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">0 = Senar tidak ditekan pada fret</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">1 = Senar ditekan pada fret 1 dari paling ujung</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">2 = Senar ditekan pada fret 2 dari paling ujung</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">3, 4, 5, dst.</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Berikut ini juga adalah karakter/simbol yang banyak digunakan dalam tab:</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">v = vibrato (kadang dituliskan ~)<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />/ = geser ke atas<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />h = hammer on<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />b = bend string up<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />r = lepas bend<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />\ = geser ke bawah<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />t = tap dengan tangan kanan<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />x = mainkan ‘note’ dengan damping yang berat<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />p = pull off</span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Agar kamu bisa lebih mengerti, saya berikan contoh:</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: xx-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small; line-height: 19px;">Contoh 1:</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: xx-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small; line-height: 19px;"><br />
</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">------------0000<br />
--------0000----<br />
----0000--------<br />
0000------------<br />
</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Artinya: EEEE (senar 4), AAAA (senar 3), DDDD (senar 2), dan GGGG (senar 1) dimainkan bergantian</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Atau penjelasan kotornya seperti ini : </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<ul style="line-height: 1.4; list-style-image: initial; list-style-position: initial; list-style-type: disc; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 2.5em; padding-right: 2.5em; padding-top: 0px;">
<li style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-color: initial; border-top-style: none; border-top-width: initial; border-width: initial; margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Senar E yang ke 4 dari bawah dan ke 1 dari atas di bass kamu dipetik 4 kali </span></li>
<li style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-color: rgba(128, 128, 128, 0.496094); border-top-style: none; border-top-width: 1px; border-width: initial; margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Senar A yang ke 3 dari bawah dan ke 2 dari atas di bass kamu dipetik 4 kali</span></li>
<li style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-color: rgba(128, 128, 128, 0.496094); border-top-style: none; border-top-width: 1px; border-width: initial; margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Senar D yang ke 2 dari bawah dan ke 3 dari atas di bass kamu dipetik 4 kali</span></li>
<li style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-color: rgba(128, 128, 128, 0.496094); border-top-style: none; border-top-width: 1px; border-width: initial; margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Senar G yang ke 1 dari bawah dan ke 4 dari atas di bass kamu dipetik 4 kali</span></li>
</ul>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 22px;"><br />
</span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Contoh 2:</span></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">-0-1-2-3-4-5-------------</span></span></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">---------------------------</span></span></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">---------------------------</span></span></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">---------------------------</span></span></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></span></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Artinya: Memainkan sederetan not </span></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">(E F F# G G# A) pada bagian bawah senar E dengan </span>menggerakkan fret secara berurutan, dimulai dengan string terbuka.</div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></span></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Contoh 3:</span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS',Verdana,sans-serif; font-size: 13px;">——————44———————<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />————33——55——————<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />——22——————66————<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />11——————————77——</span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New',Courier,monospace; font-size: 14px; line-height: 19px;"><span style="font-size: xx-small;"><br />
</span></span></span></span></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 14px; line-height: 19px;"><span style="font-size: xx-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small; line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Artinya:  FF (senar 4), BB (senar 3), FF (senar 2), BB (senar 1), GG (senar 2),  D#D# (senar 3), dan BB (senar 4) semua senar dipetik 2 kali.</span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New',Courier,monospace; font-size: 14px; line-height: 19px;"><span style="font-size: xx-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: x-small; line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New',Courier,monospace; font-size: 14px; line-height: 19px;"><span style="font-size: xx-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: x-small; line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Contoh 4:</span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New',Courier,monospace; font-size: 14px; line-height: 19px;"><span style="font-size: xx-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: x-small; line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Courier New',Courier,monospace; font-size: 14px; line-height: 19px;"><span style="font-size: xx-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: x-small; line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 22px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS',Verdana,sans-serif; font-size: 13px;">——3——————————————————<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />—————————————————————<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />——5——————————————————<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />—————————————————————</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Artinya: kedua note ini dimainkan bersamaan, seperti kord pada gitar<br />
<br />
<i><span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; line-height: 115%;">http://wogasylvester.blogspot.com/</span></span></i></div>
</div>

TAB Pada Bass

Pada dasarnya, pembacaan senar selalu dihitung dari senar bawah. Anggap garis putus-putus ini adalah 4 senar bas -----------------------...

Kunci Dasar Bass

October 28, 2011 Admin 0

<span style="font-family: arial;">- Kunci A</span><br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_EdVtLtiktdQ/ShqfUAhpp9I/AAAAAAAAAAw/F56HuaB7Qd0/s1600-h/Kunci+A.JPG" style="font-family: arial;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5339755474288486354" src="http://2.bp.blogspot.com/_EdVtLtiktdQ/ShqfUAhpp9I/AAAAAAAAAAw/F56HuaB7Qd0/s320/Kunci+A.JPG" style="cursor: pointer; float: left; height: 155px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-family: arial;">- Kunci B</span><br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_EdVtLtiktdQ/ShqgROatahI/AAAAAAAAAA4/0JZ5oFFO34g/s1600-h/Kunci+B.JPG" style="font-family: arial;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5339756525989489170" src="http://2.bp.blogspot.com/_EdVtLtiktdQ/ShqgROatahI/AAAAAAAAAA4/0JZ5oFFO34g/s320/Kunci+B.JPG" style="cursor: pointer; float: left; height: 155px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-family: arial;">- Kunci C</span><br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_EdVtLtiktdQ/Shqg9__VBBI/AAAAAAAAABA/cKqwTcPtnWo/s1600-h/Kunci+C.JPG" style="font-family: arial;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5339757295210660882" src="http://1.bp.blogspot.com/_EdVtLtiktdQ/Shqg9__VBBI/AAAAAAAAABA/cKqwTcPtnWo/s320/Kunci+C.JPG" style="cursor: pointer; float: left; height: 155px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-family: arial;">- Kunci D</span><br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/_EdVtLtiktdQ/ShqitIy79jI/AAAAAAAAABI/OPWm4CvcxSo/s1600-h/Kunci+D.JPG" style="font-family: arial;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5339759204540085810" src="http://4.bp.blogspot.com/_EdVtLtiktdQ/ShqitIy79jI/AAAAAAAAABI/OPWm4CvcxSo/s320/Kunci+D.JPG" style="cursor: pointer; float: left; height: 155px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-family: arial;">- Kunci E</span><br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_EdVtLtiktdQ/Shqm0opuRoI/AAAAAAAAABQ/sVVuVAJsNvg/s1600-h/Kunci+E.JPG" style="font-family: arial;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5339763731396970114" src="http://1.bp.blogspot.com/_EdVtLtiktdQ/Shqm0opuRoI/AAAAAAAAABQ/sVVuVAJsNvg/s320/Kunci+E.JPG" style="cursor: pointer; float: left; height: 155px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-family: arial;">- Kunci F</span><br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/_EdVtLtiktdQ/ShqnZ68A2oI/AAAAAAAAABY/3lgXttvraMM/s1600-h/Kunci+F.JPG" style="font-family: arial;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5339764371960683138" src="http://4.bp.blogspot.com/_EdVtLtiktdQ/ShqnZ68A2oI/AAAAAAAAABY/3lgXttvraMM/s320/Kunci+F.JPG" style="cursor: pointer; float: left; height: 155px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-family: arial;">- Kunci G</span><br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_EdVtLtiktdQ/ShqnuMFajmI/AAAAAAAAABg/stY6WsMv-Cc/s1600-h/Kunci+G.JPG" style="font-family: arial;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5339764720160902754" src="http://3.bp.blogspot.com/_EdVtLtiktdQ/ShqnuMFajmI/AAAAAAAAABg/stY6WsMv-Cc/s320/Kunci+G.JPG" style="cursor: pointer; float: left; height: 155px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 320px;" /></a>

Kunci Dasar Bass

- Kunci A - Kunci B - Kunci C - Kunci D - Kunci E - Kunci F - Kunci G

Floorplan

October 25, 2011 Admin 0

<span style="font-size: large;"><b><br />
</b></span><br />
<div class="post-73 post type-post status-publish format-standard hentry category-penyutradaraan entry">
<div class="post-content">
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
Kalau dalam arsitektur floorplan itu adalah gambar yang berbentuk skala, gambar-gambar ruang (<em>ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, taman, dll</em>). Trus apa bedanya dengan denah? Ya mirip banget, bahkan sebagian orang menyebut floorplan itu sebagai denah. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<em>Contoh floorplan :</em></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<strong>Floorplan Acara Televisi</strong></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
Desain floorplan untuk  acara televisi hampir sama dengan floorplan bangunan, namun kegunaan dan  manfaatnya saja yang berbeda. Floorplan sebuah acara televisi  dimaksudkan untuk membantu sutradara/pengarah acara televisi dalam  “mengekseskusi” sebuah acara. Paling tidak, ada 3 macam floorplan :</div>
<ol style="margin-top: 0; text-align: left;" type="1">
<li class="MsoNormal">Floorplan Tata Aristik</li>
<li class="MsoNormal">Floorplan Tata Kamera</li>
<li class="MsoNormal">Floorplan Tata Lighting</li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
Tapi, adakalanya ke tiga floorplan tersebut dibuat menjadi satu saja. <span lang="FI">Dengan  satu floorplan, suttradara dan produser sudah bisa melihat tata  artitistik, penempatan kamera, serta penempatan lightingnya. Tidak hanya  acara televisi, untuk film sekalipun di Hollywood sana, floorplan  sangatlah penting. Apalagi,sebagian besar produksi film di sana  dilakukan di studio. Denah studio biasanya sudah punya skala yang sangat  akurat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="FI"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<img alt="floor" height="399" src="http://www.southmanchesterstudios.co.uk/studio%202%20floorplan1.jpg" style="vertical-align: text-top;" width="516" /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span lang="FI">Floorplan  Tata Artistik merupakan sketsa rencana tata artitistik yang  diimplementasikan dalam sebuah denah secara lengkap menyangkut elemen  stage dan properti serta penempatannya berdasarkan skala yang sudah  dibuat sebelumnya. Sedangkan floorplan tata kamera sama dengan floorplan  tata artistik namun ada penempatan posisi kamera. </span>Yang membuat penempatan posisi kamera tersebut adalah pengarah acara (P<em>rogram Director</em>) yang bekerjasama dengan D.O.P (<em>Director of Photography</em>)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="FI"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="FI"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="FI"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="FI"> </span></div>
</div>
</div>
<div class="post-67 post type-post status-publish format-standard hentry category-penyutradaraan entry">
<br /></div>

Floorplan

Kalau dalam arsitektur floorplan itu adalah gambar yang berbentuk skala, gambar-gambar ruang ( ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, ta...

16 Tips untuk Sederhanakan Hidup Anda (dan Meningkatkan Produktivitas Anda)

October 22, 2011 Admin 0

<span class="" id="result_box" lang="id"><span title="16 Tips to Simplify Your Life (and Increase Your Productivity)"></span><span title="Someone once said “it takes a genius to live a simple life” and I totally agree with that.">Seseorang pernah berkata "dibutuhkan seorang jenius untuk hidup sederhana" dan saya setuju dengan itu.<br />
</span><span title="In this world of “dramatic distraction” and information overload it is too easy to become overwhelmed, lose focus and be swept away from the things that matter most.">Di  dunia ini "gangguan dramatis" dan informasi overload itu terlalu mudah  untuk menjadi kewalahan, kehilangan fokus dan akan tersapu dari hal-hal  yang paling penting.<br />
</span><span title="Here are 16 tips that I have learnt from other leaders, blogs and books, and have been trying to apply in my life to de-clutter, un-complicate and become more intentional about how I spend my time…">Berikut  adalah 16 tips yang telah saya dapat dari blog pemimpin  dan buku :</span></span><br />
<span class="" id="result_box" lang="id"><span title="Here are 16 tips that I have learnt from other leaders, blogs and books, and have been trying to apply in my life to de-clutter, un-complicate and become more intentional about how I spend my time…"><br />
</span><span title="1.">1. </span><span title="Turn off all technology for 60 minutes a day and focus on doing your most important work.">Matikan semua teknologi selama 60 menit sehari dan fokus pada melakukan pekerjaan Anda yang paling penting.<br />
</span><span title="2.">2. </span><span title="Don't check your email first thing in the morning.">Jangan periksa email pertama Anda hal di pagi hari. </span><span title="(This one in particular has been life-changing for me!)">(Ini salah satu khususnya telah mengubah hidup saya!)<br />
</span><span title="3.">3. </span><span title="Start your day with exercise.">Mulailah hari Anda dengan olahraga. </span><span title="(or even better, learn how to surf – no better way to start the day!)">(Atau bahkan lebih baik, belajar surfing - tidak ada cara yang lebih baik untuk memulai hari!)<br />
</span><span title="4.">4. </span><span title="Be obedient to the sabbath!">Jadilah patuh pada hari Sabat! </span><span title="(That means learning how to really rest and refuel – taking one full day a week as a complete recovery day.)">(Itu  berarti belajar bagaimana untuk benar-benar beristirahat dan mengisi  bahan bakar -. Mengambil satu hari penuh dalam seminggu sebagai hari  pemulihan lengkap)<br />
</span><span title="5.">5. </span><span title="Learn to say no.">Belajarlah untuk mengatakan tidak.<br />
</span><span title="6.">6. </span><span title="Plan your week ahead.">Rencana minggu depan Anda. </span><span title="(I spend 10 minutes every Sunday evening looking at my diary for the upcoming week and planning spaces for work, rest, exercise, relational meetings etc. It helps me to stay focused on that which is important and gives me permission to say no to that">(Aku  menghabiskan waktu 10 menit setiap malam Minggu melihat buku harian  saya untuk minggu yang akan datang dan perencanaan ruang untuk bekerja,  istirahat, olahraga, pertemuan relasional dll Ini membantu saya untuk  tetap fokus pada apa yang penting dan memberi saya izin untuk mengatakan  tidak untuk itu </span><span title="which isn't.)">yang tidak.)<br />
</span><span title="7.">7. </span><span title="Don’t answer your phone every time it rings.">Jangan menjawab telepon Anda setiap kali berdering.<br />
</span><span title="8.">8. </span><span title="Get up early.">Bangun pagi.<br />
</span><span title="9.">9. </span><span title="Go to bed early.">Pergi tidur lebih awal.<br />
</span><span title="10.">10. </span><span title="Eat a big healthy breakfast.">Makan sarapan yang sehat besar.<br />
</span><span title="11.">11. </span><span title="Clean out your closets.">Membersihkan lemari Anda. </span><span title="Get rid of things you never wear or don't use anymore.">Singkirkan hal-hal yang tidak pernah memakai atau tidak digunakan lagi.<br />
</span><span title="12.">12. </span><span title="Stop watching TV.">Hentikan menonton TV. </span><span title="Or at least cutback to no more than 1hr per day.">Atau setidaknya pengurangan tidak lebih dari 1jam per hari. </span><span title="(Jess and I haven't had a TV for the nearly 6 years we've been married. When you don't have it, you simply don't miss it.)">(Jess  dan aku tidak punya TV bagi hampir 6 tahun kami sudah menikah Bila Anda  tidak memilikinya, Anda hanya tidak melewatkannya..)<br />
</span><span title="13.">13. </span><span title="Make sure you plan a decent holiday break once a year.">Pastikan Anda merencanakan liburan istirahat yang layak setahun sekali. </span><span title="(I find it should be at least 10 days for it to become truly regenerative.)">(Saya merasa harus setidaknya 10 hari untuk itu untuk menjadi benar-benar regeneratif.)<br />
</span><span title="14.">14. </span><span title="Learn to protect your time.">Belajarlah untuk melindungi waktu Anda. </span><span title="The data says workers are interrupted every 11 minutes.">Data mengatakan pekerja terganggu setiap 11 menit. </span><span title="Distractions destroy productivity and complicate your life.">Gangguan merusak produktivitas dan menyulitkan hidup Anda.<br />
</span><span title="15.">15. </span><span title="Do your banking online.">Apakah perbankan online Anda.<br />
</span><span title="16.">16. </span><span title="Use Evernote.">Gunakan Evernote. </span><span title="Seriously, it’s an amazing piece of software.">Serius, ini merupakan bagian luar biasa dari perangkat lunak.</span><span title="In the end, it’s about priority.">Pada akhirnya, ini tentang prioritas. </span><span title="About deciding what really matters and, as Stephen Covey says, “putting first things first”!">Tentang memutuskan apa yang sebenarnya penting dan, seperti Stephen Covey mengatakan, "menempatkan hal pertama yang pertama"! </span><span title="And so, as you simplify your life, may it increase your productivity and grant you a greater sense of purpose, and may it bring you great freedom and peace.">Dan,  karena Anda menyederhanakan hidup Anda, mungkin itu meningkatkan  produktivitas Anda dan memberikan Anda rasa yang lebih besar tujuan, dan  mungkin itu membawa Anda kebebasan dan perdamaian.</span></span> <br />
<br />
<i><span style="font-size: xx-small;">http://tombasson.wordpress.com</span></i>

16 Tips untuk Sederhanakan Hidup Anda (dan Meningkatkan Produktivitas Anda)

Seseorang pernah berkata "dibutuhkan seorang jenius untuk hidup sederhana" dan saya setuju dengan itu. Di dunia ini "ganggu...

8 Tanda-tanda Seorang Pria Punya Masa Depan Cerah

October 21, 2011 Admin 0

<div style="float: right;">
<table><tbody>
<tr><td><br /></td></tr>
<tr><td></td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.kompas.com/data/photo/2010/07/30/1026474p.jpg" width="298" /></span></div>
<div>
<span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"></span></span></span></div>
<div class="feedContent" style="font-family: arial;">
<div>
<span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></span></span></div>
<div>
<span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">Apa   yang Anda lihat ketika memilih pasangan? Pria yang berasal dari   keluarga kaya dan terpandang? Jika tujuan hubungan Anda hanya saat ini,   mungkin itu cukup. Namun, bila yang Anda cari adalah hubungan yang   serius hingga ke pernikahan, ada kriteria lain yang sebaiknya Anda   lihat, yaitu potensi kesuksesan dia. </span></span></span></div>
<span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"></span></span><br />
<div>
<span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"><br />
</span></span></span></div>
<span style="font-size: 100%;"><span class="Apple-style-span"><strong><div>
<span class="Apple-style-span"><strong><span class="Apple-style-span">1. Punya tujuan hidup</span></strong></span></div>
</strong><div>
<span class="Apple-style-span">Ketika   Anda bertanya apa tujuan hidupnya, ia akan menjelaskan secara rinci   kepada Anda rencana jangka pendek dan menengahnya, apa yang ingin ia   lakukan setahun mendatang, lima tahun, dan seterusnya. </span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
<div>
<span class="fullpost"><br />
<span class="Apple-style-span">Bahkan,   ia menyiapkan rencana cadangan untuk mengantisipasi kegagalan. Tidak   hanya menjawab, "Kita lihat saja nanti, jalani saja hidup ini seperti   air mengalir."</span></span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
<strong><div>
<span class="Apple-style-span"><strong><span class="Apple-style-span">2. Mandiri</span></strong></span></div>
</strong><div>
<span class="Apple-style-span">Ia   tidak bergantung pada orang lain dan mengandalkan kemampuan sendiri   dalam hal apa pun. Misalnya, sejak awal mula bekerja, ia menanggung   sendiri biaya hidupnya tanpa bantuan orangtuanya. Pria seperti ini   menunjukkan bahwa ia bertanggung jawab atas hidupnya dan hidup orang   yang ia sayangi. Si dia juga tak pernah mengeluh mengenai pekerjaannya.   Karena ia sadar, untuk mencapai kesuksesan, tentu dibutuhkan usaha dan   kerja keras. </span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
<strong><div>
<span class="Apple-style-span"><strong><span class="Apple-style-span">3. Hobi menolong</span></strong></span></div>
</strong><div>
<span class="Apple-style-span">Anda   tentu pernah mendengar ungkapan semakin banyak memberi, akan semakin   banyak menerima. Percaya atau tidak, ungkapan ini memang ada benarnya.   Jadi, bila pasangan termasuk pria yang ringan tangan membantu orang   lain, Anda perlu berbangga hati mendukungnya. Sebab, ini akan menjadi   bekal atau tabungan untuk menuju kesuksesannya di masa depan. Siapa tahu   seseorang yang ia bantu saat ini berperan penting dalam kariernya di   kemudian hari. </span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
<strong><div>
<span class="Apple-style-span"><strong><span class="Apple-style-span">4. Bersahabat dan berwawasan</span></strong></span></div>
</strong><div>
<span class="Apple-style-span">Sikapnya   yang bersahabat ditambah dengan wawasan luasnya biasanya akan mudah   mengambil hati banyak orang, termasuk saat melobi orang-orang penting   yang berkaitan dengan kariernya. Pengetahuannya tentang berbagai hal   termasuk berita-berita terkini akan membuat orang lain merasa nyaman   berdiskusi dengannya. Semakin banyak orang tertarik padanya, semakin   luas juga </span><em><span class="Apple-style-span">networking</span></em><span class="Apple-style-span">-nya.   Kalau sudah begini, Anda tak perlu khawatir dengan kualitas diri yang   dimiliki si dia, kesuksesan pun akan segera menghampiri. </span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
<strong><div>
<span class="Apple-style-span"><strong><span class="Apple-style-span">5. "Family man</span></strong><span class="Apple-style-span">"</span></span></div>
</strong><div>
<span class="Apple-style-span">Pria   yang bertanggung jawab dan menyayangi keluarganya biasanya adalah pria   yang juga memerhatikan perkembangan kariernya. Ia akan selalu   termotivasi meningkatkan karier lebih baik lagi untuk memenuhi kebutuhan   keluarganya. Selain itu, pria tipe ini cenderung setia pada  pasangannya  sehingga ia bisa menyeimbangkan waktu dan pikirannya untuk  Anda dan  pekerjaannya. </span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
<strong><div>
<span class="Apple-style-span"><strong><span class="Apple-style-span">6. Memiliki investasi</span></strong></span></div>
</strong><div>
<span class="Apple-style-span">Saat   ini gaji si dia tak bisa dibilang besar? Tak perlu khawatir selama ia   bisa mengatur pendapatannya dan tak selalu kehabisan uang di tengah   bulan. Apalagi bila ia termasuk orang yang jeli melihat peluang bisnis.   Tak perlu terlalu besar, berangkat dari bisnis kecil-kecilan pun bisa   mengantarkannya menjadi pengusaha sukses. Dukung sepenuhnya ketika dia   memiliki keinginan untuk mencicil rumah atau berinvestasi dalam bentuk   lain, seperti saham atau reksa dana. Karena ini menunjukkan si dia   sangat memikirkan masa depan.</span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
<strong><div>
<span class="Apple-style-span"><strong><span class="Apple-style-span">7. Realistis dan lurus</span></strong></span></div>
</strong><div>
<span class="Apple-style-span">Meskipun   si dia bersemangat meraih mimpinya, tetap amati bagaimana usahanya   meraih impian, jangan sampai si dia menghalalkan berbagai cara yang   justru bisa menghancurkan masa depannya. Ingatkan untuk tetap realistis   dengan kemampuan yang dimilikinya. Bila si dia ahli dalam bidang   teknologi informatika, ia tak perlu memaksakan diri untuk menjadi   seorang </span><em><span class="Apple-style-span">public relations</span></em><span class="Apple-style-span"> karena tertarik melihat temannya yang sukses di bidang tersebut. Masing-masing orang kan memiliki kelebihan yang berbeda-beda.</span></div>
<div>
<span class="Apple-style-span"><br />
</span></div>
<strong><div>
<span class="Apple-style-span"><strong><span class="Apple-style-span">8. Optimistis dan positif</span></strong></span></div>
</strong><div>
<span class="Apple-style-span">Ia   sangat tahu apa yang menjadi kelebihan dan kekurangannya sehingga ia   selalu percaya diri saat berinteraksi dengan orang lain ataupun ketika   diberikan tanggung jawab baru. Ia hampir tak pernah berkata "tidak bisa"   atau "malas deh melakukannya". Ia selalu berpikir positif dan   optimistis bahwa setiap tantangan yang datang pasti ada solusinya.   Selain itu, ia juga terbiasa fokus dalam melakukan sesuatu sehingga tak   cepat menyerah saat mengalami kegagalan.<br />
<span style="font-size: 78%;"><br />
sumber: http://unikboss.blogspot.com/2010/10/8-tanda-tanda-seorang-pria-punya-masa.html</span></span></div>
</span></span><br />
<div class="blogger-post-footer">
<img alt="" height="1" src="https://blogger.googleusercontent.com/tracker/7714675734003268275-2182559504794754145?l=unikboss.blogspot.com" width="1" /></div>
</div>

8 Tanda-tanda Seorang Pria Punya Masa Depan Cerah

Apa yang Anda lihat ketika memilih pasangan? Pria yang berasal dari keluarga kaya dan terpandang? Jika tujuan hubungan An...

Logo

October 21, 2011 Admin 0

Logo

Editing Naskah

October 21, 2011 Admin 0

<div align="center" class="MsoBodyText" style="text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoBodyText"><b><span lang="EN-GB">PROSES KERJA JURNALISTIK<o:p></o:p></span></b></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal"><span lang="EN-GB">Rapat      Redaksi<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-GB">Repotase<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-GB">Penulisan      Berita<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><b><span lang="EN-GB">EDITING</span></b><span lang="EN-GB">: <i>proses memeriksa kembali naskah/tulisan untuk      menyempurnakan tulisan, yang menyangkut ejaan, <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">gaya</st1:place></st1:city> bahasa, kelengkapan data,      efektivitas kalimat, dan sebagainya.</i> Pelaku disebut <b>editor</b> atau      <b>redaktur</b><i><o:p></o:p></i></span></li>
<li class="MsoNormal"><b><span lang="EN-GB">Setting      dan Lay Out</span></b><span lang="EN-GB">: proses pemilihan Setting      merupakan proses pengetikan naskah yang menyangkut pemilihan jenis dan      ukuran huruf. </span><span lang="ES-VE">Sedangkan      layout merupakan penanganan tata letak dan penampilan fisik penerbitan      secara umum. </span><span lang="EN-GB">Setting dan layout merupakan tahap      akhir dari proses kerja jurnalistik. Setelah proses ini selesai, naskah      dibawa ke percetakan untuk dicetak sesuai oplah yang ditentukan.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><span lang="EN-GB" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">PROSES EDITING (MENYUNTING NASKAH)<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l6 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;"><span lang="ES-VE" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">A.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">    </span></span><span lang="ES-VE" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">PENYUNTINGAN SECARA REDAKSIONAL</span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 10pt;">à</span><span lang="ES-VE" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"> Editor memeriksa tiap kata dan kalimat agar logis, mudah dipahami, dan tidak rancu (benar ejaan, punya arti, dan enak dibaca).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l6 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;"><span lang="ES-VE" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">B.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">    </span></span><span lang="ES-VE" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">PENYUNTINGAN SECARA SUBSTANSIAL </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 10pt;">à</span><span lang="ES-VE" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"> Editor memperhatikan dat dan fakta agar tetap akurat dan benar. Isi tulisan mudah dimengerti. Sistematika harus tetap terjaga.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span class="fullpost"><br />
<br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: center;"><b><i><span lang="ES-VE" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">MENYUNTING BUKAN SEKADAR MEMOTONG TULISAN AGAR PAS DENGAN SPACE, TAPI JUGA MEMBUAT TULISAN YANG ENAK DIBACA DAN MENARIK, AND TIDAK MEMPUNYAI KESALAHAN FAKTUAL<o:p></o:p></span></i></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><h1><span lang="EN-GB">KEGIATAN EDITING<o:p></o:p></span></h1><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal"><span lang="EN-GB">Memperbaiki kesalahan-kesalahan faktual.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-GB">Menghindari kontradiksi dan mengedit berita untuk diperbaiki.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="ES-VE">Memperbaiki keaslahan ejaan      (tanda baca, tatabahasa, angka, nama, dan alamat).<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="ES-VE">Menyesuaikan gaya bahasa dengan      gaya surat kabar bersangkutan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="ES-VE">Mengetatkan tulisan (meringkas      beberapa kalimat menjadi satu atau dua kalimat yang memiliki kejelasan      makna serupa).<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-GB">Menghindari dari unsure-unsur penghinaan, arti ganda, dan      tulisan yang memeuakkan (<i>bad taste</i>).<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="ES-VE">Melengkapi tulisan dengan      bahan-bahan tipografi (missal, anak judul/subjudul).<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-GB">Menulis judul yang menarik.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-GB">Menulis keterangan gambar/<i>caption</i> untuk gambar/foto dan      pekerjaan lain yang bersangkutan dengan cerita yang disunting.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="ES-VE">Menelaah kembali hasil tulisan      yang telah dicetak, mungkin masih terdapat kesalahan secara redaksional      dan substansial.  <o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal"><b><span lang="EN-GB" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">FOKUS EDITOR<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoBodyText" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB">1.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">     </span></span><span lang="EN-GB">Sadar akan latar belakang  para pembaca (umur, taraf hidup, dan <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">gaya</st1:city></st1:place> hidup) sehingga naskah diharapkan sesuai dengan latar belakang itu.<o:p></o:p></span></div><ol start="2" type="1"><li class="MsoNormal"><span lang="EN-GB" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Tegas<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="ES-VE" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Memperbaiki tulisan tanpa merusak cara penulis      memaparkan pendapatnya.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-GB" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Haiti-hati      dengan iklan terselubung yang masuk dalam tulisan.<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal"><br />
</div><h1><span lang="EN-GB">JIWA REDAKTUR <o:p></o:p></span></h1><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal"><span lang="EN-GB" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Memiliki      wawasan luas </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 10pt;">à</span><span lang="EN-GB" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"> ilmu jurnalistik.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="ES-VE" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Berkepala dingin, sanggup bekerja dalam suasana      tergesa-gesa dan rumit, tanpa menderita perasaan tertekan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-GB" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">Cermat,      hati-hati, tekun, dan tegas.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="ES-VE" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">elihat sesuatu dari sudut pandang pembaca (berorientasi      pada kepentingan pembaca)<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal"><span style="height: 18px; left: -2px; position: relative; top: 14px; width: 412px; z-index: 251657728;"><img height="4" src="file:///C:/Users/ALAMsYAH/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" v:shapes="Line_x0020_2" width="412" /></span><span lang="ES-VE" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><o:p> </o:p></span></div><br />
<h3 style="line-height: normal;"><b><span lang="EN-US">PRINSISP DASAR BAHASA JURNALISTIK/PERS<o:p></o:p></span></b></h3><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 8pt;">q<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">  </span></span><span lang="ES-VE">Fungsi </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;">à</span><span lang="ES-VE"> bahasa komunikasi massa </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings;">à</span><span lang="ES-VE"> harus jelas dan mudah dibaca dengan tingkat ukuran intelektual minimal. </span><span lang="EN-GB">Menurut JS Badudu (1988) bahasa jurnalistik memiliki sifat-sifat khas di antaranya:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyText" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l0 level1 lfo5; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB">1.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">     </span></span><span lang="EN-GB">Singkat, artinya bahasa jurnalistik harus menghindari penjelasan yang panjang dan bertele-tele.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="ES-VE">2.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">      </span></span><span lang="EN-GB">Padat, artinya bahasa jurnalistik yang singkat itu sudah mampu menyampaikan informasi yang lengkap. </span><span lang="ES-VE">Menerapkan prinsip 5 wh, membuang kata-kata mubazir dan menerapkan ekonomi kata.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="ES-VE">3.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">      </span></span><span lang="ES-VE">Sederhana, memilih kalimat tunggal dan sederhana, bukan kalimat majemuk yang panjang, rumit, dan kompleks. Kalimat yang efektif, praktis, sederhana pemakaian kalimatnya, tidak berlebihan pengungkapannya (bombastis)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="ES-VE">4.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">      </span></span><span lang="ES-VE">Lugas, artinya bahasa jurnalistik mampu menyampaikan pengertian atau makna informasi secara langsung dengan menghindari bahasa yang berbunga-bunga .<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l0 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB">5.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">      </span></span><span lang="ES-VE">Menarik, artinya dengan menggunakan pilihan kata yang masih hidup, tumbuh, dan berkembang. </span><span lang="EN-GB">Menghindari kata-kata yang sudah mati.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-GB">Terdapat empat prinsip retorika tekstual   yang dikemukakan Leech, yaitu prinsip prosesibilitas, prinsip kejelasan, prinsip ekonomi, dan prinsip ekspresifitas.  <o:p></o:p></span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="mso-list: l8 level1 lfo7; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><b><span lang="ES-VE">Prinsip prosesibilitas</span></b><span lang="ES-VE">, menganjurkan agar teks      disajikan sedemikian rupa sehingga mudah bagi pembaca untuk memahami pesan      pada waktunya. Dalam proses memahami pesan penulis harus menentukan (a)      bagaimana membagi pesan-pesan menjadi satuan; (b) bagaimana tingkat      subordinasi dan seberapa pentingnya masing-masing satuan, dan (c) bagaimana      mengurutkan satuan-satuan pesan itu. </span><span lang="EN-GB">Ketiga macam      itu harus saling berkaitan satu sama lain. <o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; text-indent: 0cm;"><span lang="EN-US">Penyusunan bahasa jurnalistik dalam <st1:city w:st="on">surat</st1:city> kabar berbahasa <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>, yang menjadi fakta-fakta harus cepat dipahami oleh pembaca dalam kondisi apa pun agar tidak melanggar prinsip prosesibilitas ini. Bahasa jurnalistik <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> disusun dengan struktur sintaksis yang penting mendahului struktur sintaksis yang tidak penting <o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal;"><br />
</div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US">Perhatikan contoh berikut:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; margin-left: 18.0pt; text-indent: 0cm;"><span lang="EN-US">Pangdam VIII/Trikora Mayjen TNI Amir Sembiring mengeluarkan perintah tembak di tempat, bila masyarakat yang membawa senjata tajam, melawan serta tidak menuruti permintaan untuk menyerahkannya. Jadi petugas akan meminta dengan baik. Namun jika bersikeras dan melawan, terpaksa akan ditembak di tempat sesuai dengan prosedur (Kompas, <st1:date day="24" month="1" w:st="on" year="1999">24/1/99</st1:date>)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; text-indent: 0cm;"><span lang="ES-VE">Contoh (1) terdiri dari dua kalimat, yaitu kalimat pertama menyatakan pesan penting dan kalimat kedua menerangkan pesan kalimat pertama. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; margin-left: 4.5pt; mso-list: l8 level1 lfo7; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: 0cm;"><span lang="ES-VE">2.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">               </span></span><b><span lang="ES-VE">Prinsip kejelasan,</span></b><span lang="ES-VE"> yaitu agar teks itu mudah dipahami. Prinsip ini menganjurkan agar bahasa teks menghindari ketaksaan (ambiguity). Teks yang tidak mengandung ketaksaan akan dengan mudah dan cepat dipahami.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; text-indent: 0cm;"><span lang="EN-US">Perhatikan Contoh:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; margin-left: 38.9pt; mso-list: l5 level1 lfo8; tab-stops: list 39.0pt; text-indent: -20.9pt;"><span lang="EN-US">(1)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">     </span></span><span lang="EN-US">Ketika mengendarai mobil dari rumah menuju kantornya di kawasan Sudirman, seorang pegawai bank, Deysi Dasuki, sempat tertegun mendengar berita radio. Radio swasta itu mengumumkan bahwa kawasan Semanggi sudah penuh dengan mahasiswa dan suasananya sangat mencekam (Republika, <st1:date day="24" month="11" w:st="on" year="1998">24/11/98</st1:date>)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; margin-left: 38.9pt; mso-list: l5 level1 lfo8; tab-stops: list 39.0pt; text-indent: -20.9pt;"><span lang="EN-US">(2)<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">     </span></span><span lang="EN-US">Wahyudi menjelaskan, negara rugi karena pembajak buku tidak membayar pajak penjualan (PPN) dan pajak penghasilan (PPH). </span><span lang="ES-VE">Juga pengarang, karena mereka tidak menerima royalti atas karya ciptaannya. </span><span lang="EN-US">(Media Indonesia, 20/4/1997).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal;"><span lang="EN-US">Contoh (3) dan (4) tidak mengandung ketaksaan. Setiap pembaca akan menangkap pesan yang sama atas teks di atas. Hal ini disebabkan teks tersebut dikonstruksi oleh kata-kata yang mengandung kata harfiah, bukan kata-kata metaforis.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; margin-left: 18.0pt; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l8 level1 lfo7; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US">3.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">      </span></span><b><span lang="EN-US">Prinsip ekonomi.</span></b><span lang="EN-US"> Prinsip agar teks itu singkat tanpa harus merusak dan mereduksi pesan. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt;"><span lang="EN-US">Ketua DPP PPP Drs. Zarkasih Noer menyatakan, segala bentuk dan usaha untuk menghindari disintegrasi bangsa dari mana pun atau siapa pun perlu disambut baik (Suara Pembaruan, <st1:date day="21" month="12" w:st="on" year="1998">21/12/98</st1:date><o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l8 level1 lfo7; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US">4.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">      </span></span><b><span lang="EN-US">Prinsip ekspresivitas</span></b><span lang="EN-US">. Prinsip ini dapat pula disebut prinsip ikonisitas. Prinsip ini menganjurkan agar teks dikonstruksi selaras dengan aspek-aspek pesan. Dalam wacana jurnalistik, pesan bersifat kausalitas dipaparkan menurut struktur pesannya, yaitu sebab dikemukakan terlebih dahulu baru dikemukakan akibatnya. Demikian pula bila ada peristiwa yang terjadi berturut-turut, maka peristiwa yang terjadi lebih dulu akan dipaparkan lebih dulu dan peristiwa yang terjadi kemudian dipaparkan kemudian.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;"><span lang="ES-VE" style="font-family: Wingdings; font-size: 8pt;">q<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">  </span></span><span lang="ES-VE">Dalam situasi bangsa yang sedang kritis dan berada di persimpangan jalan, karena adanya benturan ide maupun paham politik, diperlukan adanya dialog nasional. “Dialog diperlukan untuk mengubur masa lalu, dan untuk <i>start</i> ke masa depan”. Tutur Prof. Dr. Nurcholis Madjid kepada Kompas di kediamannya di Jakarta Rabu (23/12) (Kompas, 24/12/98).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; margin-left: 18.0pt; text-indent: 0cm;"><span lang="ES-VE">Pada contoh tampak bahwa kalimat pertama menyatakan sebab dan kalimat kedua mendatangkan akibat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; margin-left: 18.0pt; text-indent: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; text-indent: 0cm;"><b><span lang="ES-VE">Pemakaian Kata, Kalimat dan Alinea<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; text-indent: 0cm;"><span lang="ES-VE">            Bahasa jurnalistik juga mengikuti kaidah bahasa Indonesia baku. Namun pemakaian bahasa jurnalistik lebih menekankan pada daya kekomunikatifannya. Para pembelajar BIPA tingkat lanjut dapat mempotensikan penggunaan bahasa Indonesia ragam jurnalistik dengan beberapa usaha.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level1 lfo9; tab-stops: list 18.0pt; text-indent: -18.0pt;"><span lang="ES-VE">1.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">      </span></span><span lang="ES-VE">Pemakaian kata-kata yang bernas. Kata merupakan modal dasar dalam menulis. Semakin banyak kosakata yang dikuasai seseorang, semakin banyak pula gagasan yang dikuasainya dan sanggup diungkapkannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; margin-left: 18.0pt; text-indent: 0cm;"><span lang="ES-VE">Dalam penggunaan kata, penulis yang menggunakan ragam BI Jurnalistik diperhadapkan pada dua persoalan yaitu ketepatan dan kesesuaian pilihan kata. Ketepatan mempersoalkan apakah pilihan kata yang dipakai sudah setepat-tepatnya, sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis dan pembaca. </span><span lang="EN-US">Sedangkan kesesuaian mempersoalkan pemakaian kata yang tidak merusak wacana.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level1 lfo9; tab-stops: list 18.0pt; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US">2.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">      </span></span><span lang="EN-US">Penggunaan kalimat efektif. Kalimat dikatakan efektif bila mampu membuat proses penyampaian dan penerimaan itu berlangsung sempurna. Kalimat efektif mampu membuat isi atau maksud yang disampaikan itu tergambar lengkap dalam pikiran si pembaca, persis apa yang ditulis. Keefektifan kalimat ditunjang antara lain oleh keteraturan struktur atau pola kalimat. Selain polanya harus benar, kalimat itu harus pula mempunyai tenaga yang menarik.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level1 lfo9; tab-stops: list 18.0pt; text-indent: -18.0pt;"><span lang="ES-VE">3.<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">      </span></span><span lang="ES-VE">Penggunaan alinea/paragraf yang kompak. Alinea merupakan suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Setidaknya dalam satu alinea terdapat satu gagasan pokok dan beberapa gagasan penjelas.  Pembuatan alinea bertujuan memudahkan pengertian dan pemahaman dengan memisahkan suatu tema dari tema yang lain.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level1 lfo9; tab-stops: list 18.0pt; text-indent: -18.0pt;"><span lang="ES-VE"><br />
</span></div><div class="MsoBodyTextIndent2" style="line-height: normal; margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level1 lfo9; tab-stops: list 18.0pt; text-indent: -18.0pt;"><span lang="ES-VE"><span class="Apple-style-span" style="font-size: xx-small;"><i>sumber link unknown</i></span></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div></span>